Kerapatan Sebaran Sensor Seismik Catat Gempabumi Skala Kecil di Wilayah Sultra dan Sulsel

  • Rozar Putratama
  • 31 Jan 2024

Penulis:

  1. Imanuela Indah Pertiwi, S.Si, M.Si (PMG Muda Stasiun Geofisika Kelas IV Kendari)
  2. Marniati, S.Si, MT (PMG Madya Balai Besar Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Wilayah IV Makassar)
  3. R. Jamroni, ST, MT

Penambahan sensor seismik yang terus dilakukan oleh BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika) memberikan pengaruh yang sangat besar terhadap monitoring wilayah-wilayah rawan gempabumi di Indonesia.

Bidang Geofisika dalam BMKG yang memiliki tugas pokok dan fungsi memonitoring dan manganalisa kejadian-kejadian gempabumi di Indonesia, tentu saja bergantung pada keberadaan sensor seismik yang mampu mencatat dan merekam getaran yang terjadi di dalam bumi, baik akibat aktivitas sesar/patahan ataupun akibat aktivitas lainnya. Pada prinsipnya semakin banyak sensor seismik yang diletakkan di suatu wilayah, semakin baik catatan rekaman getaran diperoleh.

- Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.

Gempabumi Terkini

  • 27 April 2024, 23:29:47 WIB
  • 6.5
  • 10 km
  • 8.42 LS - 107.26 BT
  • Pusat gempa berada di laut 151 km barat daya Kabupaten Garut
  • Dirasakan (Skala MMI): IV Sukabumi, III-IV Bandung, III Tangerang, IV Tasikmalaya, III-IV Garut, III-IV Bogor, III Jakarta, III Kebumen, III Banyumas, III Cilacap, II Bantul, II Sleman, II Kulonprogo, II Trenggalek, II Malang
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 151 km barat daya Kabupaten Garut
  • Dirasakan (Skala MMI): IV Sukabumi, III-IV Bandung, III Tangerang, IV Tasikmalaya, III-IV Garut, III-IV Bogor, III Jakarta, III Kebumen, III Banyumas, III Cilacap, II Bantul, II Sleman, II Kulonprogo, II Trenggalek, II Malang
  • Selengkapnya →