Stamet Rahadi Oesman Ketapang Melakukan Simulasi Gempa Bumi

  • Ayu Isrianti Putri
  • 29 Apr 2019
Stamet Rahadi Oesman Ketapang Melakukan Simulasi Gempa Bumi

Kalbar, 26/4/2019 - Posisi Kalimantan Barat, khususnya Ketapang memiliki potensi yang kecil terjadi gempa. Posisi yang jauh dari lempeng bumi dapat dikatakan adalah wilayah yang dikategorikan aman dari potensi bencana gempa. Namun hal ini tidak menutup kemungkinan terjadinya gempa di wilayah Kalimantan Barat karena pengaruh sesar lokal yang ada. Hal ini dibuktikan beberapa tahun terakhir di wilayah Kalimantan Barat terjadi gempa akibat skala lokal yang menghebohkan warga.

Peringatan Hari Kesiapsiagaan Bencana pada 26 April 2019 dilaksanakan Stasiun Meteorologi Rahadi Oesman Ketapang dengan melakukan simulasi gempa oleh seluruh pegawai Kegiatan ini dimulai dengan sosialisasi dilanjutkan dengan pelaksanaan simulasi gempa bumi di wilayah gedung kantor.

Sosialisasi ini dimaksudkan sebagai pemberitahuan kepada peserta tentang potensi gempa di wilayah Kalimantan Barat dan apa yang akan dilakukan ketika gempa terjadi.

Kegiatan dilanjutkan dengan simulasi gempa yang terjadi di wilayah Ketapang dengan pengarahan terlebih dahulu oleh Plh. Kepala Stasiun, Bapak Erik Handono, S.Tr. Selanjutnya pegawai kembali beraktivitas seperti biasa dan simulasi dimulai pada pukul 09.00 WIB.

"Gempa dengan kekuatan 5.0 SR mengguncang wilayah Ketapang dan sekitarnya pada hari Jumat, 26 April 2019 pada pukul 09.00 WIB dengan kedalaman 20 km dengan tidak berpotensi tsunami." Banyak retakan terjadi dan bangunan yang tidak di desain tahan gempa mengalami ambruk sebagian dan beberapa rumah mengalami rubuh di bagian atap. Hal ini terlihat pada bangunan mengalami kerusakan ringan hingga sedang.

Peserta dianjurkan untuk melakukan hal sebagai berikut:

  1. Don't Panic. Ketika gempa terjadi segera jongkok atau merapat ke sisi bangunan. Lindungi tubuh, terutama kepala dan leher dengan menggunakan barang yang ada di sekitar (tas, kursi, dll), dan hindari benda-benda yang dapat menimpa tubuh.
  2. Observe. Lihat keadaan sekitar ketika gempa terjadi. Jika berada pada wilayah bangunan yang memungkinkan menuju ke tempat terbuka, segera keluar dengan melindungi kepala dan lehe. Jika berada pada wilayah bangunan yang jauh dari tempat terbuka (lantai dua atau lebih) dapat berlindung di bawah meja yang kokoh dengan memegang kaki meja dan ketika gempa berhenti segera keluar ke tempat terbuka dengan mengikuti jalur evakuasi bangunan ke wilayah titik kumpul.
  3. Safety. Ketika gempa terjadi jauhi jendela, kaca, lemari, dan barang yang digantung karena dikhawatirkan dapat jatuh dan menimpa tubuh. Lindungi tubuh dengan barang di sekitar. Evakuasi peserta yang mengalami cidera dan obati pada wilayah titik kumpul atau tempat terbuka.

Seluruh pegawai berlindung terlebih dahulu ketika gempa terjadi dengan tidak melupakan anjuran saat terjadi gempa. Pegawai berhamburan keluar menuju titik kumpul untuk menyelamatkan diri. Barang-barang di sekitar yang dapat ditemukan digunakan untuk melindungi diri. Terlihat saat berkumpul di titik kumpul terdapat satu korban yang mengalami cidera ringan di bagian kepala akibat tertimpa barang. Peserta yang lain segera memberikan pertolongan pertama dan mengamankan korban.

Pengarahan diberikan di titik kumpul terkait kemungkinan adanya gempa susulan agar selalu siaga sambil melihat jumlah personil yang telah berhasil keluar ke titik kumpul di luar bangunan gedung.Simulasi gempa telah selesai pada pukul 10.00 WIB.

Simulasi dilaksankan dengan baik dan lancar. Simulasi ini diharapkan agar kita selalu siap sedia akan potensi bencana di sekitar kita yang akan terjadi dan mengetahui hal yang seharusnya dilakukan. Juga diharapkan pegawai Stamet Ketapang dapat memberikan pengaruh yang baik terhadap masyarakat akan pemberitahuan hal yang perlu dilakukan saat terjadi gempa. Kegiatan ini dipublikasikan ke masyarakat agar masyarakat mengerti hal yang perlu diketahui saat terjadi gempa.

Gempabumi Terkini

  • 20 Mei 2024, 20:42:24 WIB
  • 4.6
  • 22 km
  • 7.69 LS - 106.42 BT
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024