Staklim Maros Gelar Sekolah Lapang Iklim Tahap II 2019

  • Ibrahim
  • 11 Okt 2019
Staklim Maros Gelar Sekolah Lapang Iklim Tahap II 2019

Makassar - Stasiun Klimatologi Maros menggelar kegiatan Sekolah Lapang Iklim (SLI) tahap II Tahun 2019 di Provinsi Sulawesi Selatan. Kegiatan yang mengangkat tema "Informasi Iklim Berkelanjutan Untuk Meningkatkan SDM Unggul Pertanian", berlangsung di Hotel Novotel Makassar pada 9-11 Oktober 2019.

Deputi Bidang Klimatologi, Drs. Herizal M.Si turut serta hadir dalam acara ini yang juga dihadiri oleh Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Sulawesi Selatan yang diwakili oleh Kepala BPTPH Provinsi Sulawesi Selatan, Kepala Balai Besar MKG Wilayah IV Makassar, Kepala UPT BMKG di wilayah Sulawesi Selatan dan Ketua KTNA Provinsi Sulawesi Selatan.

Dalam acara yang berlangsung selama tiga hari ini akan disajikan materi terkait iklim dan hubungannya dengan sektor pertanian yang disampaikan oleh narasumber dari BMKG, BPTP dan BPTPH Provinsi Sulawesi Selatan.

Kepala Stasiun Klimatologi Maros, Hartanto, ST., MM. menyampaikan bahwa Sekolah Lapang Iklim ini merupakan ke-2 kalinya yang telah dilaksanakan pada tahun 2019 oleh Stasiun Klimatologi Maros, yang sebelumnya dilaksanakan di Kabupaten Bantaeng pada tanggal 28 s.d 30 Agustus 2019. Sekolah Lapang Iklim tahap 2 Tahun 2019 diharapkan dapat meningkatkan pemahaman peserta dalam menerjemahkan informasi iklim untuk mendukung kegiatan usaha tani.

Kegiatan ini dibuka oleh Deputi Klimatologi Drs. Herizal, M.Si. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa ada tiga komponen yang saling berkaitan dalam mendukung ketahanan pangan, yaitu bibit, lahan dan iklim. Peningkatan produktivitas pertanian tentu tidak lepas dari komponen iklim berupa informasi iklim yang cepat, tepat, akurat dan mudah dipahami. Agar informasi iklim mudah dipahami maka SLI salah satu kegiatan yang dilakukan BMKG agar informasi iklim mudah dipahami oleh para petani.

Kegiatan SLI ini diikuti oleh 25 peserta dari 3 Kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan yaitu Kabupaten Barru, Kabupaten Pangkep dan Kabupaten Maros, yang terdiri dari 16 orang PPL (Petugas Penyuluh Lapangan), 3 orang POPT, 2 orang Peneliti dari BPTP, 3 orang ketua KTNA di tiap Kabupaten dan 1 orang akademisi dari Universitas Muslim Maros.

Gempabumi Terkini

  • 21 Mei 2024, 02:42:13 WIB
  • 5.3
  • 10 km
  • 9.28 LS - 112.61 BT
  • 127 km Tenggara KAB-MALANG-JATIM
  • tidak berpotensi TSUNAMI
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024