Sosialisasi Cuaca Ekstrem kepada Pelajar di Muntok

  • Petugas Web
  • 28 Okt 2016
Sosialisasi Cuaca Ekstrem kepada Pelajar di Muntok

Muntok-Kab. Bangka Barat, Selasa (25/10/2016), - Stasiun Meteorologi Klas I Pangkalpinang diberikan kesempatan sebagai narasumber pada Kegiatan Sosialisasi Penanggulangan Bencana Kepada Pelajar yang diselenggarakan oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.

Bertempat di Gedung Sampurno, Jalan Menara Air Muntok - Kabupaten Bangka Barat yang diikuti sebanyak 100 (seratus) orang pelajar dari Sekolah Menengah Tingkat Atas di wilayah Kota Muntok Kab. Bangka Barat. Kepala Stasiun Meteorologi Pangkalpinang, Bpk. Mohammad Nurhuda, S.T. sebagai narasumber dalam acara tersebut memaparkan pengetahuan tentang cuaca ekstrim yang sering terjadi di Kepulauan Bangka Belitung khususnya wilayah Bangka Barat dan dalam paparannya Kepala Stasiun Meteorologi Pangkalpinang menyampaikan bahwa Stasiun Meteorologi Klas 1 Pangkalpinang telah memberikan informasi Peringatan Dini Cuaca Ekstrem melalui media sosial yang dapat diakses langsung di website dan facebook Stasiun Meteorologi Pangkalpinang.

Dengan adanya sosialisasi tersebut diharapkan para pelajar dapat mengetahui tanda tanda terjadinya Cuaca Ekstrem dan dapat melakukan antisipasi apabila terjadi Cuaca Ekstrem. Pada kesempatan ini juga, Kepala Stasiun Meteorologi Klas I Pangkalpinang menginformasikan tentang Sekolah Tinggi Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (STMKG). Diharapkan para pelajar dapat tertarik utk masuk ke STMKG dikarenakan masih sangat sedikit sekali taruna-taruni STMKG yang berasal dari Provinsi Bangka Belitung. Kegiatan ini disambut dengan antusias oleh para pelajar, terlihat dari banyaknya pertanyaan yang mereka ajukan. Kegiatan yang sama masih akan dilaksanakan di Kabupaten lainnya.

Gempabumi Terkini

  • 21 Mei 2024, 02:42:13 WIB
  • 5.3
  • 10 km
  • 9.28 LS - 112.61 BT
  • Pusat gempa berada di laut 127 km tenggara Kabupaten Malang
  • Dirasakan (Skala MMI): III Karangkates, II Malang, II Jember, II Kepanjen, II Kuta
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 127 km tenggara Kabupaten Malang
  • Dirasakan (Skala MMI): III Karangkates, II Malang, II Jember, II Kepanjen, II Kuta
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024