Selebrasi Pusdiklat BMKG Online Group Discussion#100

  • Ayu Isrianti Putri
  • 28 Jul 2020
Selebrasi Pusdiklat BMKG Online Group Discussion#100

Jakarta - Pusat Pendidikan dan Pelatihan (Pusdiklat) BMKG hari ini (28/7) menyelenggarakan kegiatan seminar edisi special selebrasi Online Group Discussion OGD#100. seminar ini merupakan bentuk peringatan Pusdiklat BMKG dalam menyelenggarakan Online Group Discussion (OGD) yang ke-100. Dengan mengusung tema "BMKG Corporate University'', menjadi langkah awal setelah Kick Off BMKG Corporate University dengan tujuan dapat memberikan pemahaman secara komprehensif kepada seluruh pegawai BMKG tentang Corporate University dan manfaat penerapannya.

Sebelum masa pendemik COVID-19, Pusdiklat BMKG sudah aktif melakukan aktivitas E-Learning dengan para rekan - rekan Diklat yg berada di dalam maupun luar negeri. Inisiasi OGD ini pun telah dilakukan oleh Pusdiklat BMKG semenjak tahun 2013 dan resmi dimulai pertama kali pada Mei tahun 2014, sehingga OGD yang diinisiasi oleh Pusdiklat BMKG ini telah dikenal oleh World Meteorological Organization (WMO) dan menjadi salah satu produk BMKG yang dikenal dengan nama "Indonesia Regional Training Centre" untuk wilayah Regional V.

Dalam kesempatan kali ini Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan BMKG, Drs. Maman Sudarisman, DEA dalam sambutannya mengatakan bahwa sampai saat ini kebutuhan pengembangan SDM BMKG dalam memenuhi tuntutan pengguna belum semua dapat dipenuhi seutuhnya oleh Pusdiklat, hal ini menunjukkan adanya kesenjangan antara kebutuhan BMKG dan kemampuan Pusdiklat dalam menyelenggarakan kegiatan pembelajaran sebagai upaya Pengembangan Kompetensi.

Lebih lanjut Ia menambahkan, Dibutuhkan adanya suatu transformasi dalam bentuk pengembangan sistem penyelenggaraan pelatihan dan strataegi alternative untuk mewujudkan keterkaitan dan kesepadanan (link and match) antara pembelajaran, pengelolaan kompetensi, dan pencapaian sasaran kinerja organisasi.

"Berdasarkan kajian permasalahan, tantangan dan peluang dalam pengembangan kompetensi di BMKG, alternative solusi yang dapat ditawarkan adalah transformasi Pusdiklat BMKG menjadi BMKG Corporate University" tambahnya.

Corporate University merupakan entitas pendidikan yang merupakan perangkat strategis yang didesain untuk membantu organisasi induknya dalam mencapai sasarannya, dengan menyelenggarakan aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan pembelajaran, pengetahuandan kebijaksanaan baik secara individual maupun organisasional. Konsep Corporate University diharapkan akan membentuk BMKG menjadi tempat belajar, dan mendorong setiap pegawai menjadi pembelajar.

Transformasi kelembagaan merupakan kelanjutan dari program Reformasi Birokrasi. program difokuskan kepada perubahan budaya sekaligus sebagai wujud dari manajemen perubahan menuju BMKG yang lebih efektif, efisien, kredibel dan berperan strategis dalam skala nasional maupun global.

Tentunya langkah ini juga diperlukan dukungan pimpinan BMKG secara massif dan komprehensif dalam bentuk sinergitas kebijakan untuk pengembangan SDM BMKG yang professional dan berkelas dunia.

Pada selebrasi OGD#100 kali ini menghadirkan 2 narasumber yaitu Bapak Drs R. Mulyono Rahadi Prabowo, M.Sc selaku Widyaiswara Utama Pusdiklat yang membahas tentang Tantangan Pengembangan SDM BMKG di era VUCA menuju BMKG Corporate University dan juga dihadiri oleh Ibu Anna Maria, M.Eng, Ph. D yang membahas tentang Corporate University di BMKG. Selain itu kegiatan diikuti oleh para peserta baik dari BMKG Pusat maupun UPT daerah melalui aplikasi Zoom dan juga disiarkan di Youtube "InfoBMKG".

 

Gempabumi Terkini

  • 20 Mei 2024, 20:42:24 WIB
  • 4.6
  • 22 km
  • 7.69 LS - 106.42 BT
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024