Raih Opini WTP, BBMKG Medan Lakukan Rekonsiliasi Keuangan

  • Petugas Web
  • 02 Feb 2016
Raih Opini WTP, BBMKG Medan Lakukan Rekonsiliasi Keuangan

MEDAN - Upaya konkrit BMKG untuk mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan negara adalah penyampaian pertanggungjawaban keuangan pemerintah yang tepat waktu dan disusun serta disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah.

Upaya-upaya untuk peningkatan penyusunan laporan keuangan BMKG secara sempurna adalah melalui Rekonsiliasi Laporan Keuangan Semester II Tahun 2015 yang di gelar oleh Balai Besar MKG Wilayah I Medan dari tanggal 2-5 Februari 2016, dengan demikian cita-cita untuk meraih kembali Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) terhadap Laporan Keuangan BMKG Tahun 2015 dapat terwujud.

Rekonsiliasi Laporan Keuangan Semester II Tahun 2015 mengusung tema ``Dengan Semangat Rekonsiliasi Laporan Keuangan Berbasis Akrual Semeter II 2015, Kita Raih Kembali Opini WTP``. Secara resmi dibuka oleh Sekretaris Utama BMKG Dr. Widada Sulistya, DEA, bertempat di Ballroom hotel Grand Angkasa Medan, Selasa (2/2) sore.

Dalam sambutan Sekretaris Utama BMKG menyampaikan bahwa opini BPK merupakan salah satu kriteria dalam komponen hasil dalam penilaian Reformasi Birokrasi K/L, dengan demikian opini tersebut dapat dijadikan sebagai cambuk untuk memperbaiki kinerja secara keseluruhan dan kualitas pengelolaan keuangan di lingkungan BMKG.

Sasaran dari rekonsiliasi adalah untuk meningkatkan kualitas laporan keuangan BMKG, memperbaiki mekanisme penyusunan dan penyampaian laporan keuangan K/L kepada Menteri Keuangan, yaitu menerapkan sistem berbasis akuntansi akrual. Selain itu, merupakan wahana untuk menyamakan persepsi dalam pelaksanaan tindak lanjut hasil Pemeriksaan Laporan Keuangan BMKG oleh BPK RI, Sambung Dr. Widada Sulistya, DEA.

Sekretaris Utama mengingatkan 5 tahun berturut-turut, BMKG memperoleh Opini WTP murni dari tahun 2009 - 2013. Tahun 2014 BMKG mendapat WDP. Oleh karena itu mari sama-sama dengan semangat kebersamaan dalam rekonsiliasi keuangan Semester II Tahun 2015, agar ke depannya BMKG dapat meraih kembali Opini WTP.

Untuk mencapai tujuan itu, Dr. Widada Sulistya DEA menegaskan 5 instruksi Kepala BMKG antara lain Laporan Keuangan harus disertai Catatan Atas Laporan Keuangan (Calk), menyusun klasifikasi belanja sesuai dengan Bagan Akun Standar, KPA dan PPK melakukan verifikasi atas POK TA.2016 untuk mengantisipasi penyalahgunaan akun belanja, PPK harus membuat Daftar Distribusi Barang sesuai instruksi Kepala BMKG, KPB lebih tertib dalam menatausahaan BMN, membukukan seluruh pertanggungjawaban Aset dan melakukan kodefikasi/labelisasi BMN.

Sedangkan, Kepala BBMKG Wilayah I Medan Drs. Harry Saroso dalam laporan penyelenggaraan mengatakan tujuan dari Rekonsiliasi adalah :Pertama, menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi yang dilakukan selama periode pelaporan.

Kedua, mengetahui nilai sumberdaya ekonomi yang dimanfaatkan untuk melaksanakan kegiatan operasional pemerintahan, menilai kondisi keuangan, mengevaluasi efektifitas dan efisiensi pelaporan.

dan ketiga, menjaga asset pemerintah pusat termasuk yang ada didaerah melalui pencatatan, pemprosesan dan pelaporan transaksi keuangan yang konsisten sesuai dengan standard dan praktek akuntansi yang diterima secara umum, ujar Kepala BBMKG Wilayah I Medan.

Kegiatan Rekonsiliasi diikuti 91 peserta dari 29 Satker/UPT yang berada di bawah Balai Besar MKG Wilayah I Medan, dan pengarah dari BMKG pusat terdiri dari tim Inspektorat, Biro Umum, Biro Hukum, serta nara sumber dari Kementrian Keuangan.

Gempabumi Terkini

  • 20 Mei 2024, 20:42:24 WIB
  • 4.6
  • 22 km
  • 7.69 LS - 106.42 BT
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024