Peringatan HMKG di Provinsi Papua Barat

  • Ayu Isrianti Putri
  • 25 Jul 2022
Peringatan HMKG di Provinsi Papua Barat

Sorong, 21 Juli 2022 dalam rangka memperingati HMKG ke-75 dan menyambut HUT ke-77 RI, Koordinator BMKG Provinsi Papua Barat beserta UPT BMKG di Provinsi Papua Barat melaksanakan berberapa rangkaian kegiatan.

Kegiatan pertama adalah Seminar Ilmiah Sehari secara virtual pada hari Selasa, 19 Juli 2022 dengan melibatkan narasumber dari Pusat Meteorologi Penerbangan, Universitas Pendidikan Muhammadiyah Sorong, Stasiun Geofisika Kelas III Sorong dan Universitas Muhammadiyah Sorong dengan Tema "SDM Unggul, BMKG Handal, Indonesia Tangguh".

Seminar di buka langsung oleh Bapak Hendro Nugroho, M.Si selaku Kepala Balai Besar MKG Wilayah V Jayapura dan diikuti oleh sambutan-sambutan dari Koordinator Stasiun Papua Barat Bapak Indar Adi Waluyo, S.Si, Rektor UNAMIN Sorong Bapak DR. H. Muhammad Ali, M.M., M.H., Rektor UNIMUDA Bapak DR. Rustamdji, M.Si. Kegiatan ini diikuti sebanyak 184 peserta yang bergitu antusias mengikuti materi-materi yang dipaparkan oleh narasumber yang dimulai sejak pukul 09.00 WIT hingga berakhir pada pukul 15.50 WIT.

Kegiatan kedua adalah Pelaksanaan Aksi Donor Darah Massal pada Rabu, 20 Juli 2022 bekerja sama dengan PMI Sorong dengan mengundang Stakeholder BMKG antara lain UPBU DEO Sorong, LPPNPI Sorong, Karantina Kesehatan dan Tumbuhan, BPBD Kota Sorong dan BPBD Kab. Sorong, Perhotelan, PT. BKI dan organisasi kemaysarakatan.

Kegiatan ini berlangsung mulai dari pukul 09.00 WIT hingga siang hari dengan ekspektasi luar biasa. Dengan jumlah pendonor sebanyak kurang lebih 100 orang, kegiatan ini berhasil mendapatkan 45 kantong darah yang disumbangkan ke PMI Sorong. Besar harapan kami agar kegiatan donor darah ini dapat terus dilaksanakan pada tahun-tahun berikutnya maupun pada hari besar lainnya, untuk membantu ketersediaan stok darah bagi Rumah Sakit yang hendak melakukan tindakan medis.

Kegiatan ketiga yaitu pelaksanaan Upacara Bendera pada hari Kamis, 21 Juli 2022 dihadiri oleh Stasiun Meteorologi Kelas I DEO Sorong sebagai tuan rumah, Stasiun GAW Sorong, Stasiun Geofisika Sorong dengan total 40 peserta upacara. setelah kegiatan upacara dilanjutkan dengan pemotongan tumpeng dan kue ulang tahun.

Adapun kegiatan lain yang akan dilaksanakan panitia HMKG Papua Barat sampai dengan tanggal 17 Agustus 2022 yaitu Turnamen E-Sport, Turnamen Tenis Meja, Ekshibisi Futsal, Ekshibisi Bulu Tangkis, Card Game, Billiard Online, Jalan Sehat dan Lomba Mewarnai (anak). Kami berharap pelaksanaan seluruh rangkaian kegiatan dapat berlangsung dengan baik dan lancar serta dapat memupuk rasa solidaritas bersama dan menjalin hubungan yang makin baik dengan stakeholder terkait.

Demikian rangkaian kegiatan yang telah kami laksanakan. Akhir kata kami ucapkan Selamat Hari Ulang Tahun BMKG yang ke-75 SDM Unggul, BMKG Andal, Indonesia Tangguh.

Gempabumi Terkini

  • 20 Mei 2024, 20:42:24 WIB
  • 4.6
  • 22 km
  • 7.69 LS - 106.42 BT
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024