Panen Raya Sekolah Lapang Iklim Tahap 3 Provinsi Jawa Tengah

  • Rozar Putratama
  • 09 Jul 2018
Panen Raya Sekolah Lapang Iklim Tahap 3 Provinsi Jawa Tengah

Semarang - Sabtu (7/7), Sekolah Lapang Iklim (SLI) Tahap 3 Stasiun Klimatologi Semarang, yang diadakan di Desa Pakunden Kec. Ngluwar Kab. Magelang, resmi ditutup oleh Bupati Kab. Magelang Zaenal Arifin, adapun acara yang ditutup dengan memukul gong dan kemudian dilanjutkan Panen Bersama. Acara tersebut dihadiri oleh Anggota Komisi V DPR RI Bapak Ir. Sudjadi, Bupati Kab Magelang Zaenal Arifin, Deputi Klimatologi BMKG Drs. Herizal, M.Si, Anggota DPRD Magelang, Jajaran Muspida Kab. Magelang, serta para KaUPT BMKG Jawa Tengah dan DIY.

Dalam acara tersebut pula diberikan bantuan berupa peralatan pengukuran unsur iklim cuaca dari BMKG kepada Kelompok Tani Bawang di Kec. Windusari dan Kec. Kaliangkrik Kab Magelang, berupa 2 unit Sangkar Meteorologi serta 2 unit Psychrometer Standar, 1 unit PH Meter dan 2 Unit Penakar Hujan Obs (Ombrometer) yang secara simbolis diserahkan oleh Deputi Klimatologi BMKG kepada Perwakilan Desa penerima bantuan.

Dari beberapa kegiatan SLI Tahap 3 menunjukkan peningkatan produksi dengan presentase hingga 30% dibandingkan rata-rata produksinya. Hal ini menunjukkan dengan adanya kegiatan SLI pada aktivitas kelompok tani yang telah mendapatkan pemahaman informasi iklim dan memanfaatkan produk informasi iklim dapat meningkatkan produktivitas pertanian.

Kegiatan SLI Tahap 3 yang dilaksanakan di Kabupaten Magelang Tahun 2018, diikuti oleh kelompok petani unggulan yang ada di Kecamatan Ngluwar sejumlah 25 orang bertempat di Desa Pakunden dengan varietas yang digunakan adalah Padi Menthik Susu.

Menthik Susu merupakan varietas menthik wangi padi lokal yang terkenal dengan rasa berasnya wangi, enak dan harganya cukup tinggi. Disamping keunggulannya, padi tersebut tidak tahan wereng, batang padi yang lunak, mempunyai kadar amilosa tinggi yang disukai hama penyakit, serta tidak responsif terhadap pupuk.

Terbukti dalam proses budidayanya terdapat beberapa hama penyakit berupa belalang, walang sangit, tikus, hawar pelepah, wereng dan ulat grayak. Dari beberapa hama penyakit hampir semua bisa teratasi sesuai arahan PPL dan POPT, kecuali Ulat Grayak yang telah menyebabkan kerusakan bulir padi sebesar 30%.

Berdasarkan ubinan yang telah dilaksanakan oleh BPS Kabupaten Magelang, diperoleh hasil rata-rata 6.9 Ton/Ha. Apabila dibandingkan dengan hasil rata-rata Kabupaten sebesar 6.2 Ton/Ha dan rata-rata Kecamatan sebesar 6.7 Ton/Ha, tentunya hasil ini masih diatas rata-rata mengingat dari jenis varietas lokal yang digunakan dan beberapa serangan hama peyakit yang pernah terjadi.

Selain materi dan praktek mengenai budidaya serta penanggulangan hama penyakit, peserta juga dibekali materi seperti :

  1. Pengenalan alat ukur cuaca dan iklim
  2. Mengenal perbedaan cuaca dan iklim
  3. Proses pembentukan hujan
  4. Kadar air tanah
  5. Pemahaman informasi prakiraan iklim dan musim
  6. Pemanfaatan informasi iklim untuk pertanian
  7. Penyimpangan iklim dan iklim ekstrim
  8. Pengaruh iklim terhadap organisme pengganggu tanaman
  9. Kalender tanam
  10. Pranata mangsa

Dengan berbagai materi dan praktikum yang diberikan, juga dilaksanakan test agar para peserta lebih memahami dan belajar tentang cuaca serta iklim beserta pengaruhnya bagi pertanian dengan hasil pretest 50% dan post test 81 %. Disimpulkan bahwa selama 3 bulan belajar dari SLI 3 pengetahuan peserta meningkat. Setelah kegiatan SLI-3 ini selesai bisa mempraktekan dalam kegiatan pertanian di lingkungan dan kelompoknya, serta selalu memanfaatkan informasi iklim dan musim dalam menunjang pola tanam.

Informasi-informasi iklim dapat diakses pada iklimjateng.info atau bisa mengikuti media sosial kami :

  • Facebook : Bmkg Jateng
  • Twitter : @bmkg_semarang
  • Instagram : @bmkgjateng
  • Youtube : staklim semarang

Untuk berlangganan Buletin Informasi Iklim dan Musim, daftar email penerima ke email klim.semarang@gmail.com.

 

Gempabumi Terkini

  • 21 Mei 2024, 02:42:13 WIB
  • 5.3
  • 10 km
  • 9.28 LS - 112.61 BT
  • Pusat gempa berada di laut 127 km tenggara Kabupaten Malang
  • Dirasakan (Skala MMI): III Karangkates, II Malang, II Jember, II Kepanjen, II Kuta
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 127 km tenggara Kabupaten Malang
  • Dirasakan (Skala MMI): III Karangkates, II Malang, II Jember, II Kepanjen, II Kuta
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024