Kepala BMKG Menjadi Narasumber Dalam Pertemuan Pertama EAGE - HAGI

  • Murni Kemala Dewi
  • 15 Apr 2018
Kepala BMKG Menjadi Narasumber Dalam Pertemuan Pertama EAGE - HAGI

Yogyakarta, 11 April 2018/ Universitas Gajah Mada menyelenggarakan First Asia Pacific Meeting On Near Surface Geoscience and Engineering hasil kerjasama dari the European Association of Geoscientists & Engineers (EAGE) dan Himpunan Ahli Geofisika Indonesia (HAGI) yang berlangsung dari 9-13 Aril 2018 di Jogjakarta. Pertemuan ini merupakan sebuah pertemuan yang mempertemukan geoscience dan engineering yang diharapkan bisa memberikan kontribusi nyata untuk komunitas dan keberlangsungan hidup manusia. Diharapkan pertemuan ini bisa semakin memperkuat ikatan antara pakar ilmu geoscience dan engineering. Kepala BMKG, Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, M.Sc, Ph.D, diundang hadir untuk membuka sekaligus menjadi narasumber dalam acara ini.

Dengan mengangkat judul "Challenges for Innovation in Near Surface Geoscience and Engineering", selama hampir 30 menit, Kepala BMKG menyampaikan paparan mengenai inovasi-inovasi terkait near surface geoscience yang berkembang belakangan ini. Seperti pembangunan ruang-ruang utama yang sekarang telah dilakukan di di kedalaman tanah. Kepala BMKG menyampaikan bahwa bukan tidak mungkin kedepan pembangunan gedung, perumahan dan fasilitas umum di Indonesia atau seluruh dunia, semuanya akan dilakukan di bawah tanah. Oleh karena itu para ilmuwan harus semakin memperbanyak eksplorasi, pembelajaran dan penelitian terkait near surface dan teknologi penyokongnya.

"Dimasa depan mungkin saja kita sudah tidak lagi memiliki tempat untuk membangun sesuatu di atas permukaan. Apalagi banyak sekali permasalahan-permasalahan dalam pembebasan tanah. Oleh karena itu menurut saya, membangun di bawah permukaan tanah merupakan sebuah solusi yang bisa dipertimbangkan" ucap Kepala BMKG dihadapan para peserta yang merupakan pakar-pakar geoscience dan engineering yang berasal dari wilayah Asia Pasific.

Pembangunan di bawah tanah juga lebih stabil dan aman dari bencana alam, contohnya gempabumi atau erupsi gunung api. Model-model pembangunan bawah tanah seperti ini sudah diterapkan di beberapa negara. Sudah banyak sekali bangunan-bangunan penting yang dibangun di bawah tanah. Seperti markas militer bawah tanah, ruang konser bawah tanah atau stadion bawah tanah. Semua ini bisa terjadi berkat kerjasama antara ahli geoscience dan engineering. Namun yang penting untuk diperhatikan adalah struktur bangunan seperti apa yang sebaiknya dibangun di bawah tanah. Harus ada kestabilan antara struktur bangunan dan massa batuan. Dan juga penting diperhatikan bahwa bangunan-bangunan tersebut juga bisa menahan air. Karena di bawah tanah, terdapat air yang bisa mempengaruhi struktur bangunan yang jika tidak diperhitungkan dengan baik, tentu saja akan sangat mempengaruhi kekuatan bangunan tersebut.

Kepala BMKG juga menyampaikan bahwa teknologi untuk mewujudkan hal ini sudah ada dan tersedia. Tinggal bagaimana kita menggunakannya dengan baik dan mengenalkan hal ini kepada komunitas. Kepala BMKG juga menekankan bahwa Inovasi dibidang near surface geoscience dan engineering adalah sebuah keharusan, namun pendekatan-pendekatan pada komunitas terkait hal ini juga harus dilakukan.

Turut hadir dalam pembukaan acara the First Asia Pacific Meeting On Near Surface Geoscience and Engineering Kepala Riset dan Pengembangan Kementerian PUPR, Dr. Ir. Danis H. Sumadilaga, Wakil Dekan Penelitian, Pelayanan Masyarakat dan Kerjasama UGM, Dr. Edi Suharyadi, Presiden HAGI, Ibu Rusalida Raguwanti, Wakil Presiden EAGE, Prof. Michael Pepplereiter dan Ketua Near Surface Engineering dan Representative HAGI, Ibu Ade Anggraini. Sementara Kepala BMKG didampingi oleh Kepala Stasiun Geofisika Yogyakarta, Dr. I Nyoman Sukanta, S.Si, MT.

Gempabumi Terkini

  • 20 Mei 2024, 20:42:24 WIB
  • 4.6
  • 22 km
  • 7.69 LS - 106.42 BT
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024