Kepala BMKG Membuka Rapat Koordinasi BBMKG Wilayah V Jayapura

  • Rachmat Hidayat
  • 20 Mar 2019
Kepala BMKG Membuka Rapat Koordinasi BBMKG Wilayah V Jayapura

Sorong Papua Barat - Rabu (20/3), Sebanyak 47 orang peserta yang terdiri dari 23 Unit Pelaksana Teknis dilingkungan BBMKG Wilayah V Jayapura dan 24 peserta Pusat/Balai mengikuti Rakorwil Balai Besar Wilayah V Jayapura Tahun 2019 dengan tema "Kita Wujudkan Perencanaan Program dan Kegiatan Yang Efektif, Efisien, dan Akuntabel dalam mendukung Lompatan inovasi 4.0 BMKG Indonesia Selamat Sejahtera" di Pollaris Ballroom Hotel Vega Sorong.

Tujuan dilaksanakan Rakorwil adalah sebagai tindak lanjut dari program jangka pendek, menengah dan jangka panjang Rencana Pembangunan BMKG, serta merekap permasalahan dan kendala dalam melaksanakan anggaran tahun 2019 dan perencanaan tahun 2020 ditingkat Satker maupun Wilayah dilingkungan Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah V.

Dengan sasaran, tersusunnya Rencana Kerja Tahunan Tahun anggaran 2020 serta tersusunnya RKA-SK TA 2020 per UPT dan Rekapitulasi RKA TA 2020 per Propinsi/Balai Besar Wilayah berdasarkan output dan jenis belanja.

Menyikapi tema Rakorwil, Kepala BMKG Prof. Ir. Dwikorita Karnawati, MSc. PhD dalam arahannya saat membuka kegiatan Rakorwil BBMKG Wil V Jayapura menyampaikan agar mempercepat pelaksanaan pembangunan BMKG baik Pusat dan Daerah.

Keseimbangan pembangunan ini menjadi penting untuk meningkatkan jangkauan pelayanan, juga mendukung program pemerintah dalam kaitannya konektivitas, observasi maritim, ketahanan pangan, Peningkatan Sistem Peringatan Dini Kebencanaan dan Keselamatan transpotasi darat, laut maupun penerbangan serta infrastruktur yang berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat, sambungnya.

Lebih lanjut, Sebagai langkah nyata untuk perbaikan penyusunan program dan anggaran, Dwikorita Karnawati mengintruksikan kepada seluruh pejabat dan pegawai baik pusat dan daerah, agar :

  1. Mengevaluasi pelaksanaan anggaran tahun 2018 secara komprehensif, jangan sampai permasalahan dan kendala terulang lagi pada tahun anggaran di masa Biasanya permasalahan dan kendala disebabkan oleh 4 faktor, yaitu : institusional, struktural, kultural, dan faktor geografis;
  2. Mempersiapkan pelaksanakan anggaran tahun 2020 secara cermat, mulai dari Laporan Kesiapan, Pengadaan Barang/Jasa, Pencatatan Asset BMN, Pelaporan, serta pengendalian dan pengawasan;
  3. Merencanakan anggaran tahun 2020 secara integral, dengan melakukan sinkronisasi kebijakan top down dan usulan bottom - up, selaraskan dengan dokumen perencanaan jangka panjang, jangka menengah, jangka tahunan serta membuat daftar urutan prioritas kegiatan yang mendukung prioritas nasional

"Sebagai pedoman penyusunan Rencana Kerja Dan Anggaran tahun 2020, diharapkan dapat mempedomani Hasil Ravalnas berupa kebijakan pembangunan BMKG Tahun 2020 - 2024 "Mewujudkan BMKG berkelas dunia dan Socio Entrepreneur Agency" yang berfokus pada Pengembangan SDM, Penataan organisasi, Layanan informasi yang prima berbasis dampak dan risiko, Infrastruktur peralatan operasional, dan Mewujudkan sistem pengelolaan data MKG yang terintegrasi", papar Kepala BMKG

Kami berharap Rakorwil 2019 akan menghasilkan Rencana Kerja Anggaran Satuan Kerja Tahun 2020 secara baik dan berorientasi pada hasil, tutup Dwikorita Karnawati.

Pada kesempatan itu, Kepala BMKG memberikan Penghargaan bagi KUPT Terbaik dalam melaksanakan pelaporan data dan capaian kinerja anggaran dilingkungan Balai Besar MKG Wilayah V Jayapura diberikan kepada Stasiun Meteorologi Wamena Jayawijaya, Stasiun Meteorologi Rendani Manokwari, dan Stasiun Meteorologi Mopah Merauke.

Gempabumi Terkini

  • 20 Mei 2024, 20:42:24 WIB
  • 4.6
  • 22 km
  • 7.69 LS - 106.42 BT
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024