Entry Meeting of the External Review Visit Indonesia Regional Training Center Reconfirmation

  • Hatif Thirafi
  • 28 Nov 2022
Entry Meeting of the External Review Visit Indonesia Regional Training Center Reconfirmation

Jakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menerima kunjungan dari perwakilan World Meteorological Organization (WMO) dalam agenda Entry Meeting of the External Review Visit Indonesia Regional Training Center Reconfirmation, Senin (28/11).

WMO Regional Training Center in Indonesia (Ina-RTC) merupakan sebuah institusi yang menyelenggarakan pelatihan di bidang meteorologi, klimatologi, hidrologi, dan ilmu-ilmu terkait melalui National Meteorological and Hydrological Services (NMHSs). NMHS Indonesia memiliki tugas dan tanggung jawab dalam menyediakan data dan informasi terkait meteorologi, klimatologi, dan hidrologi untuk keselamatan dan kesejahteraan publik. Di Indonesia, layanan tersebut disediakan oleh dua organisasi, yaitu BMKG dan Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR.

Sekretaris Utama BMKG, Dwi Budi Sutrisno mengatakan bahwa sejak pendirian Indonesia Regional Training Center pada tahun 2012 untuk RA-V membawa pergerakan yang signifikan terhadap kebutuhan.

"NMHS Indonesia memiliki kesempatan untuk memperluas program pengembangan kapasitas, baik untuk staf nasional maupun Negara Anggota RA-V untuk memberikan layanan baru dan lebih baik di sektor yang sensitif terhadap cuaca, iklim dan air," ujar Dwi Budi.

Di hadapan tim reviewer dr WMO, Dwi Budi menyampaikan capaian Wakil Tetap RI dengan WMO serta pimpinan tinggi BMKG dan PUPR dalam mendukung strategi RTC untuk meningkatkan kolaborasi dan kerjasama antara komunitas pelatihan dan pendidikan untuk memenuhi permintaan publik saat ini, seperti WMO EC Capacity Development Panel (EC-CDP), The Community for Advance Leraning in Meteorology and related Disciplines (CALMet), dan entitas lain di bawah WMO Global Campus Initiative.

"Keterlibatan tersebut antara lain memperkuat kemampuan dalam melakukan kegiatan e-learning yang dimulai sejak tahun 2017. Sehingga saat pandemi melanda Indonesia pada tahun 2020, pembelajaran di lembaga tetap berjalan dan tidak perlu dikesampingkan menjadi pilihan kedua karena keunggulan online/optimalisasi platform virtual," sebutnya.

Lebih lanjut, Dwi Budi memahami bahwa program rekonfirmasi adalah salah satu strategi WMO untuk mendukung RTC dalam menyediakan program pelatihan berkualitas tinggi yang berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan pelatihan regional. Proses review tidak hanya menangkap kelemahan tetapi juga akan mencakup mengungkapkan kekuatan dari program pelatihan yang diberikan serta mengidentifikasi area pengembangan.

"Oleh karena itu, saya mendorong tim manajemen RTC Indonesia untuk dengan hormat menerima semua masukan dan rekomendasi dari Tim Reviewer. Kita harus menganggap itu sebagai 'hadiah' dalam mengembangkan program peningkatan kapasitas Indonesia untuk meningkatkan kualitas, relevansi dan cakupan, membantu RTC Indonesia untuk mendapatkan pengaruh potensial dalam menyediakan sumber daya pelatihan yang sangat dibutuhkan," lanjutnya.

Di akhir sambutannya, Dwi berharap kegiatan peninjauan ini mampu memberikan kontribusi terbaik demi kesuksesan RTC Indonesia.

"Saya berharap kesempatan ini dapat kita gunakan untuk meningkatkan kualitas layanan kita, sehingga RTC Indonesia ke depan dapat mengembangkan kapasitas sumber daya manusia di tingkat nasional dan regional dengan mempertimbangkan perubahan teknologi pembelajaran yang cepat dan kebutuhan peserta didik," pungkasnya.

Gempabumi Terkini

  • 20 Mei 2024, 20:42:24 WIB
  • 4.6
  • 22 km
  • 7.69 LS - 106.42 BT
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024