Diseminasi Prakiraan Cuaca Berbasis Dampak di Wilayah Provinsi Kep. Bangka Belitung

  • Rachmat Hidayat
  • 28 Okt 2021
Diseminasi Prakiraan Cuaca Berbasis Dampak di Wilayah Provinsi Kep. Bangka Belitung

Pangkalpinang - Rabu (27/10/2021) - Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Depati Amir Pangkalpinang mengadakan kegiatan Diseminasi dan Forum Group Discussion (FGD) Impact Based Forecast (IBF) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung tahun 2021. Kegiatan ini diadakan dalam rangka mensosialisasikan sebuah produk inovasi yang sedang dikembangkan berupa Peringatan Dini Cuaca Ekstrem (PDCE) Spasial Berbasis Dampak sekaligus menjaring rekomendasi dari stakeholder di berbagai sektor agar dihasilkan produk informasi yang lebih baik.

Kepala Stasiun Meteorologi Depati Amir Pangkalpinang, Tri Agus Pramono, dalam sambutannya menjelaskan bahwa adanya inovasi dalam informasi peringatan dini ini sebagai langkah nyata dalam penguatan sistem peringatan dini bencana melalui penguatan prediksi dan peringatan dini cuaca untuk publik yang tertuang dalam Rencana Strategis BMKG 2020-2024. Lanjutnya, wilayah Kepulauan Bangka Belitung memiliki potensi bencana hidrometeorologis seperti banjir, angin kencang dan puting beliung yang masih mengakibatkan kerugian baik korban jiwa maupun material. Oleh karena itu diharapkan produk PDCE Spasial Berbasis dampak yang disosialisasikan dapat mengurangi dampak merugikan sesuai dengan tema kegiatan ini yaitu "Menuju Zero Victim melalui Informasi Cuaca Berbasis Dampak".

Kegiatan ini secara resmi dibuka oleh Kepala Pelaksana BPBD Provinsi Kep. Bangka Belitung, Mikron Antariksa, yang mewakili Wakil Gubernur Kep. Bangka Belitung karena berhalangan hadir, bertempat di Swiss-Belhotel Pangkalpinang, Rabu, 27 Oktober 2021. Dalam sambutan sekaligus pembukaan kegiatan, dia menekankan bahwa risiko bencana senantiasa menghimpit kehidupan terlebih di Indonesia, khususnya di Kepulauan Bangka Belitung.

"Segala sistem kesiapsiagaan dan mitigasi bencana sudah disiapkan dari setiap elemen, namun tetap kita kedodoran pada saat bencana itu datang," tambah dia. Dia berharap dengan adanya informasi cuaca berbasis dampak dapat menjadi suatu terobosan karena berisi informasi yang sudah menjurus pada hal apa saja yang harus disiapkan apabila terdapat peringatan dini cuaca ekstrem yang diinformasikan BMKG.

Pada sesi pertama, kegiatan diisi dengan pemaparan materi dari 4 narasumber yaitu materi terkait konsep IBF BMKG yang disampaikan Miming Saepudin dan Soenardi dari Bidang Prediksi dan Peringatan Dini Cuaca BMKG Pusat. Kemudian dilanjutkan materi mengenai cuaca ekstrem ditinjau dari klimatologis Bangka Belitung yang disampaikan Annisa Nindi Al'adi selaku prakirawan BMKG Pangkalpinang dan materi terakhir terkait sosialisasi produk PDCE Spasial Berbasis Dampak oleh Kurniaji selaku Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Pangkalpinang.

Peserta kegiatan sejumlah 28 peserta yang terdiri dari stakeholder di berbagai sektor dan media dibagi kedalam 3 forum diskusi pada sesi kedua. Forum pertama terdiri dari stakeholder bidang kebencanaan, forum kedua dari stakeholder pada sektor transportasi, kelautan, kehutanan, pengairan dan forum ketiga dari media. Diskusi pada setiap forum menghasilkan beberapa rekomendasi yang membangun guna penyempurnaan produk PDCE Spasial Berbasis Dampak.

Kegiatan diakhiri dengan penandatanganan notulensi hasil FGD yang telah disepakati bersama terhadap matriks dampak dan respon untuk setiap sektor secara simbolis oleh beberapa perwakilan peserta dari unsur BPBD, TNI, POLRI dan media. Kepala Stasiun Meteorologi Depati Amir Pangkalpinang, Tri Agus Pramono, selanjutnya menutup dan menyatakan selesai kegiatan ini dengan hasil yang baik, berjalan lancar dan memberikan apresiasi serta terimakasih kepada setiap peserta yang telah turut berperan aktif dalam menyukseskan kegiatan ini.

Gempabumi Terkini

  • 20 Mei 2024, 20:42:24 WIB
  • 4.6
  • 22 km
  • 7.69 LS - 106.42 BT
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024