BMKG Jawa Timur Lakukan Koordinasi & Audiensi dengan Panglima Komando Daerah Militer V Brawijaya Terkait Penyampaian Informasi BMKG

  • Rachmat Hidayat
  • 16 Mar 2022
BMKG Jawa Timur Lakukan Koordinasi & Audiensi dengan Panglima Komando Daerah Militer V Brawijaya Terkait Penyampaian Informasi BMKG

Surabaya - Selasa (15/03/2021), Kepala Koordinator BMKG Provinsi Jawa Timur Taufiq Hermawan didampingi oleh Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Perak Surabaya Daryatno, Kepala Stasiun Klimatologi Malang Anung Suprayitno, Kepala Stasiun Geofisika Pasuruan Djati Cipto Kuncoro dan Kepala Stasiun Geofisika Malang Ma'muri melakukan koordinasi dan Audiensi dengan Panglima Komando Daerah Militer V Brawijaya Mayjen. TNI. Nurchahyanto.

Koordinasi dan Audiensi yang bertempat di Komando Daerah Militer V Brawijaya ini di buka langsung oleh Panglima Komando Daerah Militer V Brawijaya, dalam sambutannya mengucapkan terimakasih atas inisiatif BMKG Provinsi Jawa Timur untuk melakukan koordinasi dengan Komando Daerah Militer V Brawijaya. Mayjen. TNI. Nurchahyanto berharap BMKG Provinsi Jawa Timur dapat bersinergi dengan Komando Daerah Militer V Brawijaya terkait informasi BMKG dan tidak hanya cukup sampai pada koordinasi saja tetapi harus ada tindaklanjutnya, BMKG Provinsi Jawa Timur diharapkan bisa langsung memberikan sosialisasi terkait informasi cuaca BMKG kepada anggota TNI pada kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan kedepannya. Untuk mempermudah komunikasi dan penyampaian informasi BMKG Mayjen. TNI. Nurchahyanto meminta agar dibuatkan grup Whatshapp agar informasi yang disampaikan lebih cepat dan efektif.

Selanjutnya Kepala Koordinator BMKG Provinsi Jawa Timur menyampaikan ucapan terimakasih atas sambutan baiknya kepada Panglima Komando Daerah Militer V Brawijaya dan menyatakan kesiapannya untuk meningkatkan sinergisitas antara BMKG Provinsi Jawa Timur dengan Komando Militer Daerah V Brawijaya. Taufiq Hermawan juga menyampaikan bahwa BMKG Provinsi Jawa Timur siap dilibatkan langsung pada kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan oleh Komando Daerah Militer V Brawijaya dan segera menindaklanjuti terkait pembuatan grup Whatshapp khusus BMKG Provinsi Jawa Timur dengan Komando Daerah Militer V Brawijaya.

Pada kesempatan yang sama Kepala Stasiun Klimatologi Malang menyampaikan informasi Prakiraan Musim Hujan 2022 dan Prakiraan Musim Kemarau 2022 Provinsi Jawa Timur. Kemudian Kepala Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Perak Surabaya menyampaikan informasi kemaritiman di Perairan Provinsi Jawa Timur. Dilanjutkan Kepala Stasiun Geofisika Pasuruan dan Kepala Stasiun Geofisika Malang yang menyampaikan informasi gempa bumi di Provinsi Jawa Timur.

Koordinasi dan Audiensi yang berlangsung hangat tersebut kemudian ditutup dengan tukar cinderamata antara Kepala Koordinator BMKG Provinsi Jawa Timur dengan Panglima Komando Daerah Militer V Brawijaya dan foto bersama. Koordinasi dan audiensi ini diharapkan mampu memperkuat sinergitas BMKG Provinsi Jawa Timur dengan Komando Daerah Militer V Brawijaya sehingga informasi BMKG dapat tersampaikan kepada seluruh jajaran Babinsa di Provinsi Jawa Timur.

Gempabumi Terkini

  • 20 Mei 2024, 20:42:24 WIB
  • 4.6
  • 22 km
  • 7.69 LS - 106.42 BT
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024