Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Gempabumi dan Tsunami, BMKG Provinsi Jawa Timur Gelar Konferensi Pers

  • Hatif Thirafi
  • 21 Okt 2020
Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Gempabumi dan Tsunami, BMKG Provinsi Jawa Timur Gelar Konferensi Pers

Sidoarjo (20/10) - Mencermati perkembangan dinamika atmosfer laut hingga bulan Oktober 2020, mengindikasikan adanya anomali iklim La Nina dan informasi potensi Gempabumi & Tsunami di sepanjang pantai selatan Jawa, BMKG Provinsi Jawa Timur mengadakan kegiatan Press Release. Kegiatan yang berlangsung di Ruang Press Conference Stasiun Meteorologi Juanda Sidoarjo dari pukul 14.00 WIB sampai dengan 15.00 WIB

Hadir dalam kegiatan tersebut Kepala Stasiun Meteorologi Juanda Sidoarjo I Wayan Mustika, S.Si., M.Si., Kepala Stasiun Klimatologi Malang Aminudin Al Roniri, S.P., M.Si., Kepala Seksi Observasi & Informasi Stasiun Geofisika Pasuruan Suwarto, S.Si., para KUPT Provinsi Jawa Timur & perwakilan media massa yang ada di Provinsi Jawa Timur.

Kepala Stasiun Meteorologi Juanda Sidoarjo menyampaikan saat ini selain terdapat anomali iklim La Nina, terdapat beberapa gangguan atmosfer lain yang mempengaruhi peningkatan curah hujan seperti Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Equatorial Rossby, serta adanya pertemuan massa udara (konvergensi) di Jawa Timur.

Berdasarkan beberapa gangguan atmosfer tersebut perlu diwaspadai curah hujan dengan intensitas lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang yang dapat berpotensi terjadi di beberapa wilayah Jawa Timur seperti di Kab. dan Kota Malang, Kab. Probolinggo, Kab. Lumajang, Kab. Banyuwangi, Kab. Trenggalek, Kota Batu, Kab. Jember, Kab. Jombang, Kab. Nganjuk, Kab. dan Kota Madiun, Kab. Magetan, Kab. dan Kota Blitar, Kab. Pasuruan, Kab. Bondowoso, Kab. Situbondo, Kab. dan Kota Mojokerto, Kab. Pacitan, dan Kab. Ngawi. Kondisi tersebut diprakirakan akan terjadi hingga 3 hari kedepan.

Selanjutnya Kepala Stasiun Klimatologi Malang Prakiraan menyampaikan prakiraan awal musim hujan 2020/2021 di Jawa Timur meliputi 73.3% zona musim (ZOM) terjadi pada bulan November 2020, 11.7% ZOM di Oktober 2020, dan 15% ZOM di Desember 2020. Puncak musim hujan diprakirakan terjadi pada bulan Januari - Februari 2021. Anomali iklim La Nina menyebabkan awal musim hujan lebih awal dan terjadi peningkatan curah hujan atas normal (lebih dari 25%) dari normalnya menjelang masuknya musim hujan (Oktober - November), namun dampaknya tidak seragam di wilayah Jawa Timur. Meskipun La Nina kurang berpengaruh signifikan pada hujan bulan Desember 2020 hingga April 2021, akumulasi curah hujan tetap tinggi berkaitan pengaruh monsun baratan/Asia.

Kemudian, Kepala Seksi Observasi & Informasi Stasiun Geofisika Pasuruan menyampaikan pentingnya peningkatan kewaspadaan terkait tren gempabumi di Jawa Timur yang meningkat di tahun 2019 dibanding tahun-tahun sebelumnya. Dari hasil kajian ahli kebumian dan ahli tsunami bahwa wilayah Jawa Timur, khususnya pantai selatan Jawa dan selatan Madura berpotensi terjadi Tsunami. Dari skenario modelling yang dibuat menggunakan software ComMIT dengan Gempabumi 9.1 SR di Selatan Jawa menghasilkan ketinggian Tsunami mencapai 10 - 20 meter dengan waktu tiba gelombang 18 - 20 menit. Sebagai langkah kongkrit BMKG dalam mengantisipasi tingginya kegempaan dan potensi Tsunami di Jawa Timur, BMKG telah menambah peralatan deteksi Gempabumi dan Tsunami serta diseminasi informasi, Gempabumi dan peringatan dini Tsunami.

Kepala Stasiun Meteorologi Juanda Sidoarjo menambahkan himbauan untuk masyarakat agar tetap waspada dan berhati-hati terhadap dampak bencana hidrometeorologi yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang, genangan, angin kencang, sambaran petir, pohon tumbang dan jalan licin. Perlu diperhatikan juga mengenai tata kelola air secara terintegrasi dari hulu hingga hilir, termasuk gerakan panen air hujan dan penyesuaian rencana tata tanam global. Selain itu, masyarakat perlu menambah pemahaman tentang mitigasi kebencanaan dan tetap tenang serta waspada dalam menyikapi informasi tentang Gempabumi dan potensi Tsunami di wilayahnya.

Bagi masyarakat yang hendak memperoleh informasi terkini, BMKG Juanda Sidoarjo membuka layanan informasi cuaca 24 jam, yaitu melalui website (http://www.juanda.jatim.bmkg.go.id), media sosial (@infobmkgjuanda), dan telepon (031) 8668989. Setelah press release selesai selanjutnya KUPT Provinsi Jawa Timur melakukan ramah tamah dan ditutup dengan sesi foto bersama dengan Media Masa.

Gempabumi Terkini

  • 21 Mei 2024, 02:42:13 WIB
  • 5.3
  • 10 km
  • 9.28 LS - 112.61 BT
  • 127 km Tenggara KAB-MALANG-JATIM
  • tidak berpotensi TSUNAMI
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024