Analisis Dinamika Atmosfer - Laut; Analisis dan Prediksi Curah Hujan Dasarian III Oktober 2018

  • Mohammad Ridwan
  • 04 Nov 2018
Analisis Dinamika Atmosfer - Laut; Analisis dan Prediksi Curah Hujan Dasarian III Oktober 2018

ANALISIS CURAH HUJAN BULAN OKTOBER 2018

Curah hujan pada bulan Oktober 2018 umumnya berkisar antara 100 - 300 mm (Kriteria Menengah) dengan sifat hujan Bawah Normal. Demikian juga pada Dasarian III Oktober 2018: umumnya mengalami curah hujan dengan kriteria menengah (50 - 150 m/dasarian) dengan sifat hujan Bawah Normal.

PREDIKSI CURAH HUJAN DASARIAN I NOVEMBER 2018

Aliran massa udara di sebagian besar wilayah selatan equator Indonesia diprediksi masih didominasi oleh Angin Timuran, sedangkan utara equator didominasi angin Baratan. Belokan angin terjadi di Sumatera bag.tengah, perairan Maluku sampai Papua bag,tengah. Pola siklonik terdapat disekitar Kalimantan yang potensial mendukung pembentukan awan hujan di wilayah tersebut. Berdasarkan Indeks monsun Asia, pembentukan awan hujan berpeluang meningkatkan di sekitar Sumatera bag.tengah sampai utara, Kalimantan, Sulawesi bag. tengah, Gorontalo dan Maluku Utara. Prediksi SST dan MJO berpeluang peningkatan pembentukan awan hujan disekitar bagian barat Indonesia, dan menghambat pembentukan awan hujan di daerah sekitar peraian tengah Indonesia.

Waspada Kurangnya Curah Hujan Dasarian I November 2018

Wilayah dengan curah hujan rendah <50 mm/dasarian berpotensi di sekitar Jawa timur bag.timur, P Madura, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara bag.selatan, bag.selatan Merauke Papua.

Peluang Curah Hujan Tinggi Dasarian I November 2018

Wilayah dengan curah hujan tinggi >150 mm/dasarian berpeluang terjadi Pesisir selatan Sumatera mulai Aceh sampai Sumatera Utara bag.utara, Pesisir Barat Sumatera Barat sampai Bengkulu, dan sebagian wilayah Pegunungan Jayawijaya Papua.

PREDIKSI CURAH HUJAN DAN SIFAT HUJAN BULAN NOVEMBER 2018

Umumnya curah hujan pada kisaran tinggi dan menengah (200 - >500 mm/bulan). Curah hujan >300mm/bulan berpeluang terjadi Sumatera kecuali dibagian timurnya (Riau, Jambi, Sumsel, Lampung dan Babel), sebagian Kalbar terutama bag.barat, dan sekitar Peg.Jayawijaya. Curah hujan rendah <100mm/bulan berpeluang terjadi diwilayah Bali, Nusa Tenggara, bagian selatan Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tenggara, bag.selatan Merauke. Sifat Hujan di dominasi Normal sampai Atas Normal. Sifat Hujan Jauh dibawah Normal masih berpeluang terjadi di Bali, Nusa tenggara, bagian selatan Sulsel, sebagian kecil di Merauke. Sifat hujan Atas Normal terjadi di sebagian besar Sumatera khususnya bagian barat dan utara, bag.tengah dan Utara Sulawesi, bag.barat Kaltara, dan bagian barat Papua Barat, dan sekitar Peg.Jayawijaya.

PRAKIRAAN CURAH HUJAN BULAN DESEMBER 2018 - APRIL 2019

Desember 2018 : curah hujan > 300mm/bulan berpotensi terjadi di sepanjang pantai barat sumatera (Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu, bagian barat Jambi dan Sumsel, bagian barat Lampung, P. Bangka, bagian barat Kalbar, bagian barat Sulsel, bagian selatan Sulteng, bagian timur Papua barat dan bagian tengah Papua.

Januari 2019 : curah hujan tinggi > 300mm/bulan berpotensi terjadi di Bengkulu, Lampung bag Barat, Banten bag barat, Jabar bag timur, Jateng, Jatim, Sulsel bag selatan dan utara, Sulteng bag selatan, Sultra, dan sebagian besar Pulau Papua.

Februari 2019 : curah hujan tinggi berpotensi terjadi di bagian timur Jabar, Sultra, bagian selatan Sulteng, bagian utara Sulsel, dan sebagian besar Pulau Papua.

Maret 2019 : curah hujan tinggi berpotensi terjadi di sebagian besar Pulau Jawa, Sultra, bagian selatan Sulteng, bagian utara Sulsel, bagian barat Maluku, dan sebagian besar Pulau Papua.

April 2019 : curah hujan tinggi berpotensi terjadi di bagian barat Aceh, Sumut, Jambi, Sumsel, bagian utara Kalteng, bagian barat Kaltim, bagian selatan Kaltara, sebagian besar Papua kecuali Merauke dan Fak-fak.

- Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.

 

Gempabumi Terkini

  • 21 Mei 2024, 02:42:13 WIB
  • 5.3
  • 10 km
  • 9.28 LS - 112.61 BT
  • Pusat gempa berada di laut 127 km tenggara Kabupaten Malang
  • Dirasakan (Skala MMI): III Karangkates, II Malang, II Jember, II Kepanjen, II Kuta
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 127 km tenggara Kabupaten Malang
  • Dirasakan (Skala MMI): III Karangkates, II Malang, II Jember, II Kepanjen, II Kuta
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024