Analisis Dinamika Atmosfer Dasarian III September 2022

  • Mohammad Ridwan
  • 03 Okt 2022
Analisis Dinamika Atmosfer Dasarian III September 2022

Analisis dan Prediksi ENSO dan IOD

Indeks ENSO bulan September menunjukkan kondisi La Nina moderate. BMKG memprakirakan kondisi La Nina lemah berpotensi terus berlangsung hingga Des 2022-Feb 2023. Indeks IOD bulan September menunjukkan kondisi IOD Negatif. BMKG dan pusat layanan iklim lain memperkirakan kondisi IOD akan cenderung Negatif hingga akhir tahun 2022.

Analisis dan Prediksi Angin 850mb

Dasarian III September 2022, Aliran massa udara di wilayah Indonesia didominasi oleh angin timuran kecuali wilayah Sumatera bagian utara. Terdapat potensi pola siklonik di Pesisir barat Sumatera dan Kalimantan Barat. Pola angin mirip dengan klimatologisnya. Prakiraan dasarian I Oktober 2022, Aliran massa udara di wilayah Indonesia diprediksi masih didominasi oleh angin. Belokan angin di sekitar pesisir Sumatera bagian timur, Kalimantan, Sulawesi Bagian tengah hingga utara, Maluku Utara, dan Papua Barat.

Analisis OLR

Dasarian II September, Daerah pembentukan awan (OLR =220 W/m2) terjadi di sebagian besar Sumatera, Kalimantan bagian tengah hingga utara, Jawa Barat dan Papua. Dibandingkan dengan klimatologisnya, tutupan awan di wilayah Indonesia relatif lebih banyak dan lebih luas.

Analisis dan Prediksi MJO

Analisis pada tanggal 20 September 2022 menunjukkan MJO tidak aktif dan diprediksi kembali aktif pada akhir dasarian I Oktober 2022 di wilayah Benua Maritim. Prediksi anomali OLR secara spasial menunjukkan potensi pertumbuhan awan di wilayah Indonesia pada awal dasarian I Oktober 2022 masih berpeluang terjadi terutama di wilayah Indonesia bagian barat yang semakin meluas ke wilayah Indonesia bagian timur hingga akhir dasarian II Oktober 2022.

Analisis dan Prediksi Kelembapan Udara Relatif (RH)

Kelembapan udara relatif (relative humidity) pada lapisan permukaan umumnya diatas 80% dan diprediksi hingga dasarian III Oktober diatas 80%, diprediksi pada lapisan 850mb umumnya diatas 70% dan lapisan 700mb berkisar 60%-95%.

Analisis dan Prediksi Suhu

Suhu rata-rata permukaan berkisar 21-27oC dan diprediksi hingga dasarian III Oktober 2022 berkisar 20-29oC, suhu minimum diprediksi berkisar 16-25oC dan suhu maksimum diprediksi umumnya berkisar 22-30oC.

Peringatan Dini

Terdapat peringatan dini curah hujan tinggi pada klasifikasi Siaga hingga Waspada untuk wilayah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Sulawesi barat, Sulawesi Selatan, Papua dan Papua Barat dan tidak ada peringatan dini kekeringan meteorologis.

Analisis Curah Hujan Dasarian III September 2022

  • Curah hujan pada Dasarian III September 2022 umumnya berada di kategori rendah -- menengah (0 - 150 mm/dasarian)
  • Sifat hujan pada Dasarian III September 2022 umumnya antara Normal hingga Atas Normal.

Analisis Perkembangan Musim Hujan Dasarian III September 2022:

  • Berdasarkan jumlah ZOM, sebanyak 40,3% wilayah Indonesia masuk musim hujan.
  • Wilayah yang sedang mengalami musim hujan sebagian besar Pulau Sumatera, sebagian besar Pulau Kalimantan, sebagian besar Pulau Sulawesi bagian selatan, Maluku Utara, Maluku, dan sebagian Papua

Prakiraan Curah Hujan Dasarian Okt I - Okt III 2022

  • Pada Okt I - Okt III 2022 umumnya diprakirakan curah hujan berada di kriteria rendah - menengah (0 - 150 mm/dasarian).
  • Wilayah yang diprakirakan mengalami hujan kategori tinggi (>150 mm/dasarian) pada Okt I meliputi sebagian Sumatera Utara, Jawa barat bagian selatan, Jawa Tengah bagian tengah, Kalimantan Barat bagian timur, Kalimantan Tengah bagian utara, Sulawesi Barat bagian utara, sebagian Sulawesi Selatan, Papua Barat bagian tengah dan Papua bagian tengah; Pada Okt II meliputi sebagian Papua bagian tengah; Pada Okt III meliputi sebagian Kalimantan Utara dan Papua bagian tengah.

Prakiraan Curah Hujan Atas 300 mm/bulan untuk Bulan Oktober 2022 - Maret 2023 :

  • Oktober - November 2022 curah hujan > 300 mm/bulan berpeluang tinggi terjadi di sebagian kecil Sumatera Barat, sebagian Bengkulu, sebagian kecil Bangka Belitung, sebagian Lampung, sebagian Banten, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, sebagian Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Selatan, sebagian kecil Kalimantan Utara, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Maluku, sebagian , dan sebagian Papua.
  • Desember 2022 curah hujan > 300 mm/bulan berpeluang tinggi terjadi di sebagian Sumatera Barat, sebagian Jambi, sebagian Bengkulu, sebagian Sumatera Selatan, BaBel,sebagian Jawa Barat dan Jawa Tengah, sebagian NTT, sebagian ulau Kalimantan Barat, sebagian kecil Kalimantan Timur dan Utara, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Papua.
  • Januari 2023 curah hujan > 300 mm/bulan berpeluang tinggi terjadi di sebagian Banten, sebagian Jawa Barat, sebagian besar Jawa Tengah sebagian DI Yogyakarta, sebagian Jawa Timur, sebagian Bali, sebagian NTB, sebagian NTT, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Timur, sebagian kecil Kalimantan Utara, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Papua.
  • Februari 2023 curah hujan > 300 mm/bulan berpeluang tinggi terjadi di sebagian Banten, sebagian Jawa Barat, sebagian besar Jawa Tengah sebagian DI Yogyakarta, sebagian Jawa Timur, sebagian Bali, sebagian NTB, sebagian NTT, sebagian kecil Kalimantan Timur, sebagian Papua.
  • Maret 2023 curah hujan > 300 mm/bulan berpeluang tinggi terjadi di sebagian Banten, sebagian Jawa Barat, sebagian besar Jawa Tengah sebagian DI Yogyakarta, sebagian P. Kalimantan, dan sebagian Papua

 

- Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.

Gempabumi Terkini

  • 20 Mei 2024, 20:42:24 WIB
  • 4.6
  • 22 km
  • 7.69 LS - 106.42 BT
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024