Analisis Dinamika Atmosfer Dasarian III Maret 2024

  • Kukuh Prasetyaningtyas
  • 02 Apr 2024
Analisis Dinamika Atmosfer Dasarian III Maret 2024

Analisis dan Prediksi ENSO dan IOD:Hasil monitoring indeks IOD dan ENSO Dasarian III Maret 2024, Indek Dipole Mode sebesar +0.22 (IOD Netral), sedangkan indeks ENSO sebesar +1.39 (El Nino Moderate). IOD diprediksi pada kategori Netral dan terus bertahan hingga 5 bulan kedepan. Sementara itu, indeks ENSO diprediksi turun secara gradual menuju Netral pada Mei 2024.

Analisis dan Prediksi Angin 850mb:Aliran masa udara pada Dasarian III Maret 2024 didominasi angin timuran. Streamline angin daerah pertemuan angin (konvergensi) terjadi di sekitar Laut Jawa. Belokan angin terjadi di sekitar Bali. Pada Dasarian I April 2024 angin dari Australia diprediksi mulai memasuki wilayah Indonesia. Belokan angin di prediksi di sekitar Maluku. Pertemuan angin diprediksi di sekitar Sumatera bagian tengah, Laut Jawa, dan Maluku. Pola tekanan rendah diprediksi di sekitar perairan barat Sumatera, Selat Karimata, dan Selat Makassar.

Analisis OLR:Pada Dasarian III Maret 2024, daerah tutupan awan (OLR < 220 W/m2) terlihat di sekitar pesisir barat Sumatera, Kalimantan bagian barat, Sulawesi bagian tengah, dan Papua bagian tengah hingga selatan. Tutupan awan di Sebagian besar wilayah Indonesia umumnya lebih sedikit dibandingkan klimatologisnya.

Analisis dan Prediksi MJO: Analisis pada dasarian III Maret 2024 menunjukkan MJO aktif di fase 7, 8 dan 1. Kemudian MJO diprediksi aktif di wilayah maritim Indonesia pada akhir dasarian I hingga dasarian II April. (MJO berkaitan dengan potensi peningkatan awan hujan di wilayah yang dilewati).

Analisis dan Prediksi Kelembapan Udara (RH): Kelembapan udara permukaan berkisar 60-70% dan diprediksi hingga Dasarian III April 2024 berkisar 55-80 %, pada lapisan 850mb diprediksi berkisar 44-80% serta pada lapisan 700 mb umumnya diprediksi 30-70%.

Analisis dan Prediksi Suhu: Suhu rata-rata permukaan berkisar 23-27°C dan diprediksi hingga Dasarian III April 2024 berkisar 22-29°C, Prediksi suhu minimum berkisar 20-24°C dan Prediksi suhu maksimum berkisar 26-33°C.

Peringatan Dini Curah Hujan Tinggi : Waspada: Beberapa kabupaten/kota di Provinsi Aceh, Bali, Banten, Jambi, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Tengah, Lampung, Maluku, Nusa Tenggara Barat, Papua, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara Siaga: Beberapa kabupaten/kota di Provinsi Bali, Jawa Barat, Papua, Sulawesi Selatan, Sumatra Selatan Awas : Tidak Ada Peringatan Dini Kekeringan Meteorologis: berlaku untuk Dasarian III Maret 2024 pada klasifikasi: Waspada: Aceh, Sumatra Utara , Siaga : Aceh, Sumatra Utara , Awas: Tidak ada

Analisis Curah Hujan Dasarian III Maret 2024: Curah hujan pada Dasarian III Maret 2024 bervariasi dari kriteria rendah (19%), menengah (64%) dan tinggi (18%). Sifat hujan pada Dasarian III Maret 2024 bervariasi Bawah Normal (45%), Normal (20%) dan Atas Normal (35%).

Analisis Perkembangan Musim Kemarau Dasarian III Maret 2024: Berdasarkan jumlah ZOM, sebanyak 7% wilayah Indonesia masuk musim kemarau. Wilayah yang sedang mengalami musim kemarau meliputi sebagian Aceh, sebagian Sumatera Utara, Riau bagian utara, sekitar Pangandaran Jawa Barat, sebagian Sulawesi Tengah dan sebagian Maluku Utara.

Prediksi Curah Hujan Dasarian: April Dasarian I - April Dasarian III Tahun 2024 Pada April I - III 2024 umumnya diprediksi curah hujan berada di kriteria rendah - menengah (0 - 150 mm/dasarian). Wilayah yang diprediksi mengalami hujan kategori tinggi - sangat tinggi (>150 mm/dasarian) :

  • Pada April I 2024 meliputi Sebagian kecil Aceh bagian Barat, Sebagian kecil Sumatera Utara, Sumbar bagian Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Lampung bagian Selatan, Sebagian Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah bagian Utara, Jawa Timur, Bali, NTB, sebagian besar NTT, sebagian kecil Kalimantan Tengah, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Papua Tengah.
  • Pada April II 2024 meliputi sebagian Aceh bagian Barat, sebagian kecil Jawa Barat, Jawa Tengah, NTB, NTT, Sulawesi Selatan dan Sebagian Papua Tengah.
  • Pada April III 2024 meliputi sebagian kecil Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, dan sebagian Papua Tengah.

Prediksi Curah Hujan Lebih Dari 300 mm/Bulan untuk Bulan April 2024 - September 2024 :

  • April - Mei 2024 curah hujan > 300mm/bulan berpeluang tinggi terjadi di sebagian Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Bangka Belitung, Lampung, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku, Maluku Utara, Papua Barat dan Papua.
  • Juni - Juli 2024 curah hujan > 300mm/bulan berpeluang tinggi terjadi di sebagian Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua bagian tengah.
  • Agustus - September 2024 curah hujan > 300mm/bulan berpeluang tinggi terjadi di Sebagian Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua bagian tengah.

- Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.

Gempabumi Terkini

  • 20 Mei 2024, 20:42:24 WIB
  • 4.6
  • 22 km
  • 7.69 LS - 106.42 BT
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024