Analisis Dinamika Atmosfer Dasarian III Maret 2022

  • Dedy Banurea
  • 02 Apr 2022
Analisis Dinamika Atmosfer Dasarian III Maret 2022

  • Analisis dan Prediksi ENSO dan IOD : Indeks ENSO pada dasarian III Maret 2022 menunjukkan kondisi La Nina Moderat to Weak. BMKG memprakirakan kondisi ENSO berangsur netral mulai April - Juni 2022. Sedangkan Indeks Dipole Mode menunjukkan kondisi IOD Netral dan IOD diprakirakan akan berada pada kondisi Netral - Negatif pada April-Agustus 2022.
  • Analisis dan Prediksi Angin 850mb : Aliran massa udara di wilayah Indonesia masih didominasi oleh angin baratan terutama di wilayah utara ekuator pada dasarian II April 2022. Pola siklonik terbentuk di wilayah perairan utara Kalimantan Barat dan sekitar Laut Arafura. Pola aliran massa udara umumnya lebih kuat dibandingkan dengan normalnya.
  • Analisis OLR : Daerah pembentukan awan (OLR = 220 W/m2) terjadi di sebagian wilayah Indonesia meliputi wilayah Lampung, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Maluku Utara dan Papua. Dibandingkan dengan klimatologisnya, tutupan awan di wilayah Indonesia umumnya lebih luas.
  • Analisis dan Prediksi MJO : Analisis pada tanggal 31 Maret 2022 menunjukkan MJO tidak aktif dan diprediksi tetap tidak aktif hingga dasarian I April 2020, kemudian kembali aktif di Fase 6 (western pacific) pada awal dasarian II April 2022. Prediksi anomali OLR secara spasial menunjukkan potensi pertumbuhan awan berkurang di sebagian besar wilayah Indonesia pada dasarian I April 2022 hingga dasarian II April 2022.
  • Analisis dan Prediksi Kelembapan Udara Relatif (RH) : Dasarian III Maret 2022, kelembapan udara relatif (relative humidity) pada lapisan permukaan umumnya di atas 70%, namun demikian pada lapisan 700 Mb. Kelelmbaban udara mulai terlihat < 60 % meliputi wilayah Bali, NTB dan NTT.
  • Analisis dan Prediksi Suhu : Dasarian III Maret 2022, suhu rata-rata permukaan berkisar 22-29oC dan diprediksi berkisar 20-28oC hingga dasarian III April 2022 . Pada dasarian I s.d III April 2022 suhu minimum diprediksi berkisar 20-25oC dan suhu maksimum diprediksi umumnya berkisar 24-32oC.
  • Peringatan Dini : Tidak ada peringatan dini kekeringan meteorologis.

Sedangkan Potensi curah hujan tinggi pada klasifikasi Waspada untuk beberapa wilayah kabupaten di Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Banten, Jawa Barat dan Kalimantan Utara

  • Analisis Curah Hujan Dasarian III Maret 2022 :

Curah Hujan umumnya pada kriteria rendah - menengah (20 - 150 mm/dasarian).

Sifat hujan umumnya bervariasi dari Bawah Normal hingga Normal.

  • Analisis Perkembangan Musim Kemarau Dasarian III Maret 2022 :

Berdasarkan jumlah ZOM, sebanyak 4,09% wilayah Indonesia sudah masuk musim kemarau.

Wilayah yang sedang mengalami musim kemarau meliputi Aceh bagian utara, Bali bagian timur, sebagian NTT, Sulawesi Selatan bagian timur, Sulawesi Utara bagian selatan, Maluku Utara bagian barat, dan sebagian Maluku.

  • Prakiraan Curah Hujan Dasarian April I - III 2022 :

Pada April I - III 2022 umumnya diprakirakan curah hujan berada di kriteria rendah - menengah (20 - 150 mm/dasarian).

Wilayah yang diprakirakan mengalami hujan kategori tinggi (>150 mm/dasarian):

Pada April I meliputi Aceh bagian barat, Sumatera Utara bagian utara, Jawa Barat bagian selatan, dan Kalimantan Utara bagian timur;

Pada April II meliputi Kalimantan Timur bagian barat dan Papua bagian barat;

Pada April III meliputi Jawa Barat bagian barat, Jawa Tengah bagian tengah, Kalimantan Barat bagian tengah, Kalimantan Timur bagian barat, Sulawesi Selatan bagian utara, dan Papua bagian tengah.

  • Prakiraan Curah Hujan Atas 300 mm/bulan untuk Bulan April - September 2022 :

April - Mei 2022 curah hujan >300 mm/bulan berpeluang terjadi di Aceh, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, sebagian Kalimantan Utara, sebagian Kalimantan Timur, dan sebagian Kalimantan Tengah, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Tenggara serta sebagian Papua.

Juni - Juli 2022: curah hujan > 300 mm/bulan berpeluang terjadi di sebagian kecil Kalimantan Selatan, sebagian Sulawesi Selatan dan Tenggara, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat dan Papua.

Agustus - September 2022: curah hujan > 300 mm/bulan berpeluang terjadi di sebagian Sumatera Utara dan Sumatera Barat, sebagian Kalimantan Barat dan Kalimantan Tengah, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat dan Papua.

- Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.

Gempabumi Terkini

  • 21 Mei 2024, 02:42:13 WIB
  • 5.3
  • 10 km
  • 9.28 LS - 112.61 BT
  • Pusat gempa berada di laut 127 km tenggara Kabupaten Malang
  • Dirasakan (Skala MMI): III Karangkates, II Malang, II Jember, II Kepanjen, II Kuta
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 127 km tenggara Kabupaten Malang
  • Dirasakan (Skala MMI): III Karangkates, II Malang, II Jember, II Kepanjen, II Kuta
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024