Analisis Dinamika Atmosfer Dasarian III April 2020

  • Edi Warsudi
  • 03 Mei 2020
Analisis Dinamika Atmosfer Dasarian III April 2020

RANGKUMAN ANALISIS DINAMIKA ATMOSFER DASARIAN III APRIL 2020

Analisis dan Prediksi Angin 850mb:

Aliran massa udara di wilayah Indonesia umumnya didominasi angin timuran. Angin monsun Australia bertiup di atas wilayah NTT, NTB, Bali, Jawa, Maluku dan Papua. Daerah pertemuan angin terjadi di Sumatera bagian barat, Kalimantan bagian barat dan selatan, Sulawesi Selatan, Maluku Utara dan Papua barat.

Analisis dan Prediksi MJO

Analisis tanggal 30 April 2020 menunjukkan MJO aktif di fase 3 (Maritime Continent) dan diprediksi terus aktif di fase 3 dan 4 (Maritime Continent) sampai akhir dasarian I Mei 2020. Berdasarkan peta prediksi spasial anomali OLR, terdapat wilayah konvektif/basah mendominasi seluruh wilayah Indonesia pada akhir dasarian III April 2020 hingga pertengahan darian I Mei 2020 kemudian berangsur-angsur menjadi wilayah subsiden/kering pada pertengahan dasarian II Mei 2020.

Analisis dan Prediksi ENSO dan IOD

Dasarian III April 2020, ENSO berada pada kondisi netral dan berpeluang besar akan tetap netral hingga November 2020. Dipole Mode saat ini berada pada kondisi netral dan diprediksi akan tetap netral hingga bulan Oktober 2020.

Analisis OLR

Daerah pembentukan awan (OLR = 220 W/m2) terjadi di wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa bag. barat, Sulawesi bag. tengah hingga utara, Maluku dan Papua. Dibandingkan dengan klimatologisnya, tutupan awan di wilayah Indonesia umumnya lebih banyak dibanding normalnya, kecuali di Kalimantan, Sulawesi bag. selatan dan Jawa bag. timur hingga Nusa Tenggara.

Analisis dan Prediksi RH

Kelembapan udara relatif pada lapisan permukaan umumnya berkisar di atas 75%. Kelembapan dengan nilai di atas 90% teramati di atas wilayah Sumatera bagian tengah hingga selatan, Kalimantan, Sulawesi bagian barat dan Papua. Diprediksi Kelembapan udara relatif pada lapisan permukaan umumnya berkisar di atas 80% hingga Dasarian III Mei 2020, namun daerah yang mengalami RH di atas 90% mulai berkurang. Nilai RH di atas 90% diprakirakan berada di sebagian kecil Sumatera, sebagian besar Kalimantan, sebagian besar Sulawesi, dan sebagian besar Papua.

Analisis dan Prediksi Suhu

Dasarian III April 2020, Suhu rata-rata permukaan umumnya di atas 26 ?, Suhu minimum umumnya berkisar 23 - 27 ? dan Suhu maksimum umumnya berkisar 27 - 30 ?.

Analisis Curah Hujan pada Das III April 2020 : Umumnya curah hujan pada Das III April 2020 berada kriteria Menengah (50 - 150 mm/dasarian). Curah hujan tinggi (>150 mm/dasarian) terjadi di Aceh bag selatan, Sumut bag utara, Sumbar bag timur, Riau bag tengah, Bengkulu, Belitung, Kalbar bag barat dan utara, Kalteng bag tengah, Sulbar bag timur, Sulsel bag utara, Sulut bag utara, sebagian Maluku Utara, Maluku bag timur, Papua Barat bag selatan dan Papua bag barat dan tengah. Curah hujan rendah (<50 mm/dasarian) terjadi di Sumut bag tengah, Jabar bag utara, DIY, Jatim, Bali, NTB, NTT, Kalsel bag selatan, Sulteng bag timur, Sultra dan sebagian Maluku. Sifat hujan pada Das III April 2020 umumnya Normal hingga Atas Normal. Sifat hujan Bawah Normal terjadi Sumut bag tengah, Jambi bag tengah, Sumsel bag selatan, sebagian Jabar, Jateng bag tengah, sebagian Jatim, Bali, sebagian NTB, sebagian NTT, Kalbar bag utara, Kalsel bag selatan, pesisir utara Kaltara, Sulsel bag selatan, sebagian Sultra, sebagian Maluku, Papua bag selatan dan barat.

Analisis Perkembangan Musim Kemarau Dasarian III April 2020: Berdasarkan jumlah zom, 87.72% wilayah Indonesia masih mengalami musim hujan sedangkan 12.28% wilayah telah masuk musim kemarau. Wilayah yang telah memasuki musim kemarau meliputi pesisir timur Aceh, pesisir utara Banten, Jatim bag timur, sebagian Bali, sebagian P.Sumbawa, sebagian NTT, dan Sulbar bag selatan.

Prakiraan Curah Hujan Dasarian Mei I - Mei III 2020 :

Pada Mei I - Mei III 2020 umumnya diprakirakan curah hujan berada di kriteria rendah (0 - 50 mm/dasarian) hingga menengah (50 - 150 mm/dasarian).

Pada Mei I wilayah yang diprakirakan mengalami hujan kategori tinggi berada di Sulteng bag tengah dan Papua bag Tengah. Pada Mei II wilayah yang diprakirakan mengalami hujan kategori tinggi berada di Papua Barat bag tengah dan Papua bag Tengah. Pada Mei III wilayah yang diprakirakan mengalami hujan kategori tinggi berada di Sulbar bag utara dan selatan, Sultra bag barat, Papua Barat bag tengah dan Papua bag Tengah.

Peluang CH > 50 mm/das Mei I - Mei III 2020:

Pada Mei I terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia kecuali pad Jabar bag timur, hingga Jatim, Bali, NTB, NTT, dan Sulsel bag selatan. Pada Mei II- Mei III terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia kecuali Jabar bag timur hingga Jatim, P.Bali, NTB, NTT, Sulsel bag selatan dan Merauke.

Prakiraan Hujan > 300 mm/bulan pada bulan Mei - Oktober 2020 :

Mei 2020 : berpeluang terjadi di Sebagian Aceh, Sumbar bag selatan, Bengkulu bag selatan, Kaltara bag utara, Kaltim bag barat, Kalbar bag utara, sebagian Kalteng, Sulawesi kecuali Sulsel bag selatan, Malut, sebagian Maluku, Papua Barat, dan Papua bag tengah hingga utara.

Juni 2020 : berpeluang terjadi di Sulbar, sebagian Sulawesi bag tengah dan utara, Papua Barat, sebagian Malut, dan Papua bag tengah.

Juli 2020 : berpeluang terjadi di Sulbar, sebagian Sulawesi bag tengah dan utara, Papua Barat, sebagian Malut, dan Papua bag tengah.

Agustus 2020 : berpeluang terjadi di sebagian Aceh, sebagian Sumut, Sumbar bag barat, Kalbar bag utara, Kaltara bag utara, Sulbar, Sulteng bag barat, sebagian Malut, Papua Barat, dan Papua bag tengah.

September 2020 : berpeluang terjadi di Aceh, sebagian Sumut, Sumbar, Kalbar bag utara, Kaltara bag utara, Sulbar, Sulteng bag barat, sebagian Malut, Papua Barat dan Papua bag tengah hingga utara.

Oktober 2020 : berpeluang terjadi di Aceh, Sumut, Sumbar, Bengkulu, Jambi bag barat, Kalbar bag utara, Kaltara bag utara, perbatasan Kaltim-Kaltara, Sulbar, Sulteng bag barat, sebagian Malut, Papua Barat, dan Papua bag tengah hingga utara.

- Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.

Gempabumi Terkini

  • 20 Mei 2024, 20:42:24 WIB
  • 4.6
  • 22 km
  • 7.69 LS - 106.42 BT
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024