Analisis Dinamika Atmosfer Dasarian II November 2023

  • Kukuh Prasetyaningtyas
  • 22 Nov 2023
Analisis Dinamika Atmosfer Dasarian II November 2023

Analisis dan Prediksi ENSO dan IOD:Hasil Monitoring ENSO Dasarian II November 2023 menunjukkan indeks ENSO (+1.882), sedangkan IOD sebesar (+1.592). Kondisi IOD positif diprediksi bertahan hingga akhir tahun 2023 Sedangkan El Nino moderat diprediksi terus bertahan hingga Februari 2024.

Analisis dan Prediksi Angin 850mb:Aliran massa udara di wilayah Indonesia didominasi oleh angin timuran. Pola angin selama Dasarian II November relatif sama dengan normalnya.. Pada dasarian III November, aliran massa udara diprediksi masih didominasi oleh angin timuran dengan kecepatan yang melemah.

Analisis OLR:Daerah tutupan awan (OLR =220 W/m2) pada dasarian II November terjadi di sebagian besar Sumatera, Jawa bagian barat, Kalimantan, Sulawesi bagian tengah dan Maluku Utara

Analisis dan Prediksi MJO:Analisis pada dasarian II November 2023 menunjukkan MJO aktif di fase 1 dan diprediksi terus aktif hingga menuju fase 4 (Benua Maritim) memasuki pertengahan dasarian I Desember 2023, MJO berkaitan dengan aktivitas konveksi/potensi awan hujan di wilayah Indonesia.

Analisis dan Prediksi Kelembapan Udara (RH):Kelembapan udara permukaan berkisar 57- 73% dan diprediksi hingga Dasarian II Desember 2023 berkisar 40 - 76%, pada lapisan 850mb diprediksi berkisar 50 - 90% serta pada lapisan 700 mb umumnya diprediksi 24 - 93%.

Analisis dan Prediksi Suhu:Suhu rata-rata permukaan berkisar 22 - 27°C dan diprediksi hingga Dasarian II Desember 2023 berkisar 12-30°C, Prediksi suhu minimum berkisar 8 - 27°C dan Prediksi suhu maksimum berkisar 16-35°C.

Peringatan Dini:Peringatan Dini Curah Hujan Tinggi pada klasifikasi Waspada: Kabupaten di Provinsi Aceh, Gorontalo, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, Kepulauan Riau, Papua, Papua Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, dan Sumatera Utara. , Jawa Barat, Kalimantan Barat, Riau, dan Sumatera Utara; Siaga : Kabupaten di Provinsi Aceh dan Kalimantan Barat. Tidak ada Peringatan Dini Kekeringan Meteorologis.

Analisis Curah Hujan Dasarian II November 2023:Curah hujan pada Dasarian II November 2023 umumnya berada di kriteria rendah - menengah (0 - 150 mm/dasarian).
Sifat hujan pada Dasarian II November 2023 umumnya Bawah Normal hingga Normal.

Analisis Perkembangan Musim Hujan Dasarian II November 2023:Berdasarkan jumlah ZOM, sebanyak 20% wilayah Indonesia masuk musim hujan. Wilayah yang sedang mengalami musim hujan meliputi Aceh, Sumatera Utara, sebagian besar Riau, sebagian besar Sumatera Barat, sebagian kecil Bengkulu, sebagian kecil Jambi, sebagian besar Sumatera Selatan, sebagian besar Bangka Belitung, sebagian kecil Lampung, sebagian Banten, sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah bagian tengah, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, sebagian kecil Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan bagian utara, sebagian Sulawesi Tengah bagian tengah, sebagian Papua Barat dan sebagian Papua bagian tengah.

Prediksi Curah Hujan Dasarian November Dasarian III - Desember Dasarian II 2023:Pada November III - Desember II 2023 umumnya diprediksi curah hujan berada di kriteria rendah - menengah (0 - 150 mm/dasarian).
Wilayah yang diprediksi mengalami hujan kategori tinggi (>50 mm/dasarian) :

  • Pada November III 2023 meliputi sebagian Aceh bagian barat, sebagian Sumatera Utara, sebagian kecil Jawa Barat, sebagian kecil Jawa Tengah, sebagian kecil Jawa Timur, sebagian kecil NTT, sebagian besar Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, sebagian kecil Sulawesi Selatan, dan sebagian Papua
  • Pada Desember I 2023 meliputi sebagian Aceh bagian barat, sebagian Sumatera Utara, sebagian kecil Jawa Barat, sebagian kecil Jawa Tengah, sebagian kecil Jawa Timur, sebagian kecil NTT, sebagian besar Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, sebagian kecil Sulawesi Selatan, sebagian Maluku dan sebagian Papua
  • Pada Desember II 2023 meliputi sebagian besar Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, sebagian kecil Sulawesi Selatan, dan sebagian Papua

Prediksi Curah Hujan Kurang Dari 100 mm/Bulan untuk Bulan Desember 2023 - Mei 2024 :

  • Desember 2023 curah hujan <100 mm/bulan berpeluang besar terjadi di sebagian sebagian Lampung, sebagian Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat bagian utara, sebagian Sulawesi Tengah, dan sebagian kecil Papua Barat.
  • Januari - Februari 2023 curah hujan <100 mm/bulan berpeluang terjadi di sebagian Aceh, Sumatera Utara, sebagian Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, sebagian kecil Papua Barat dan Papua.
  • Maret - April 2024 curah hujan <100 mm/bulan berpeluang besar terjadi di sebagian Aceh, Sumatera Utara, Banten bagian utara, dan Jawa Barat bagian utara.
  • Mei 2024 curah hujan <100 mm/bulan berpeluang terjadi di sebagian Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat bagian utara, Jawa Tengah hingga NTT, sebagian Sulawesi Selatan dan Papua bagian Selatan.

- Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.

Gempabumi Terkini

  • 21 Mei 2024, 02:42:13 WIB
  • 5.3
  • 10 km
  • 9.28 LS - 112.61 BT
  • Pusat gempa berada di laut 127 km tenggara Kabupaten Malang
  • Dirasakan (Skala MMI): III Karangkates, II Malang, II Jember, II Kepanjen, II Kuta
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 127 km tenggara Kabupaten Malang
  • Dirasakan (Skala MMI): III Karangkates, II Malang, II Jember, II Kepanjen, II Kuta
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024