Analisis Dinamika Atmosfer Dasarian I Oktober 2022

  • Kukuh Prasetyaningtyas
  • 12 Okt 2022
Analisis Dinamika Atmosfer Dasarian I Oktober 2022

Analisis dan Prediksi ENSO dan IOD

Pada dasarian I Oktober 2022 Indeks ENSO menunjukkan kondisi La Nina Lemah. BMKG memprakirakan kondisi La Nina lemah berpotensi terus berlangsung hingga Des 2022-Feb 2023. Indeks IOD menunjukkan kondisi IOD Negatif. BMKG dan pusat layanan iklim lain memperkirakan kondisi IOD akan cenderung Negatif hingga akhir tahun 2022.

Analisis dan Prediksi Angin 850mb

Dasarian I Oktober 2022, Aliran massa udara di wilayah Indonesia didominasi oleh angin timuran kecuali wilayah Sumatera. Terdapat potensi pola siklonik di perairan barat daya Sumatera dan perairan selatan Jawa. Pola angin hampir mirip dengan klimatologisnya. Prakiraan dasarian II Oktober 2022, Aliran massa udara di wilayah Indonesia diprediksi mulai didominasi oleh angin baratan. Terdapat potensi pola siklonik di perairan utara Kalimantan. Belokan angin terjadi di sekitar pesisir Sumatera bagian utara.

Analisis OLR

Dasarian I Oktober 2022, Daerah pembentukan awan (OLR =220 W/m2) terjadi di sebagian besar Sumatera, Kalimantan, Jawa bagian utara, Maluku bagian timur, sebagian Maluku Utara, Papua Barat dan Papua. Dibandingkan dengan klimatologisnya, tutupan awan di wilayah Indonesia relatif lebih banyak dan lebih luas.

Analisis dan Prediksi MJO

Analisis pada tanggal 9 Oktober 2022 menunjukkan MJO tidak aktif dan diprediksi kembali aktif pada pertengahan dasarian II Oktober 2022 di wilayah Benua Maritim. Prediksi anomali OLR secara spasial menunjukkan potensi pertumbuhan awan di wilayah Indonesia pada dasarian II Oktober 2022 masih berpeluang terjadi, namun pada pertengahan dasarian II Oktober hingga awal dasarian III Oktober 2022, potensi pertumbuhan awan di wilayah Indonesia mulai berkurang terutama di wilayah selatan ekuator.

Analisis dan Prediksi Kelembapan Udara Relatif (RH)

Kelembapan udara relatif (relative humidity) pada lapisan permukaan umumnya diatas 80% dan diprediksi hingga dasarian I November 2022 diatas 80%, pada Kelembapan udara pada lapisan 850mb umumnya diprediksi diatas 70% dan lapisan 700mb berkisar 60%-95%.

Analisis dan Prediksi Suhu

Suhu rata-rata permukaan berkisar 20-27oC dan diprediksi hingga dasarian I November 2022 berkisar 20-29oC, suhu minimum diprediksi berkisar 16-25oC dan suhu maksimum diprediksi umumnya berkisar 22-30oC.

Peringatan Dini

Terdapat peringatan dini curah hujan tinggi pada klasifikasi Waspada untuk wilayah kabupaten di Provinsi Sumatera Utara dan Papua. Sedangkan peringatan dini kekeringan meteorologis pada klasifikasi Awas untuk wilayah kabupaten di Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Analisis Curah Hujan Dasarian I Oktober 2022

  • Curah hujan pada Dasarian I Oktober 2022 umumnya berada di kategori menengah - tinggi (50 - 300 mm/dasarian)
  • Sifat hujan pada Dasarian I Oktober 2022 umumnya antara Normal hingga Atas Normal.

Analisis Perkembangan Musim Hujan Dasarian I Oktober 2022:

  • Berdasarkan jumlah ZOM, sebanyak 48,6% wilayah Indonesia masuk musim hujan.
  • Wilayah yang sedang mengalami musim hujan meliputi sebagian besar Pulau Sumatera, sebagian besar Pulau Kalimantan, sebagian besar Pulau Jawa terutama Jawa Timur, sebagian besar Pulau Sulawesi bagian selatan, Maluku Utara, Maluku, dan sebagian Papua

Prakiraan Curah Hujan Dasarian Okt II - Nov I 2022

  • Pada Okt II - Nov I 2022 umumnya diprakirakan curah hujan berada di kriteria rendah - menengah (20 - 150 mm/dasarian).
  • Wilayah yang diprakirakan mengalami curah hujan tinggi pada Okt II - Nov I 2022 meliputi Sebagian Aceh, Sebagian Sumatera Utara, Sumatera Selatan bagian selatan, Sebagian Kalimantan Utara, dan Papua bagian barat.

Prakiraan Curah Hujan Atas 300 mm/bulan untuk Bulan November 2022 - April 2023 :

  • November 2022 curah hujan > 300 mm/bulan berpeluang tinggi terjadi di pesisir barat pulau Sumatera, sebagian Sumatera Selatan, sebagian Bangka Belitung, sebagian besar pulau Jawa, sebagian besar pulau Kalimantan, Bali, sebagian Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Barat, sebagian Papua Barat, dan sebagian Papua
  • Desember 2022 curah hujan > 300 mm/bulan berpeluang tinggi terjadi di sebagian Sumatera Barat, sebagian Bengkulu, sebagian Sumatera Selatan, sebagian Bangka Belitung, sebagian Jawa Barat dan Jawa Tengah, sebagian NTT, sebagian Kalimantan Barat, sebagian kecil Kalimantan Timur dan Utara, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Maluku dan sebagian Papua.
  • Januari 2023 curah hujan > 300 mm/bulan berpeluang tinggi terjadi di sebagian Aceh, sebagian Sumatera Selatan, sebagian besar pulau Jawa, sebagian Kalimantan Barat, Bali, sebagian besar Nusa Tenggara, sebagian Sulawesi Selatan, dan sebagian Papua.
  • Februari 2023 curah hujan > 300 mm/bulan berpeluang tinggi terjadi di sebagian Banten, sebagian Jawa Barat, Jawa Tengah, sebagian Jawa Timur, DI Yogyakarta, Bali, sebagian Nusa Tenggara, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Timur, sebagian Sulawesi Selatan, dan sebagian Papua.
  • Maret 2023 curah hujan > 300 mm/bulan berpeluang tinggi terjadi di sebagian Lampung, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, sebagian Jawa Timur, sebagian Bali, sebagian NTB, sebagian Kalimantan Barat. sebagian Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Timur, sebagian Sulawesi Selatan, dan sebagian Papua.
  • April 2023 curah hujan > 300 mm/bulan berpeluang tinggi terjadi di sebagian Aceh, sebagian Sumatera Utara, sebagian Sumatera Barat, sebagian Jawa Barat, sebagian Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Timur, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Tengah, dan sebagian Papua.

- Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.

Gempabumi Terkini

  • 20 Mei 2024, 20:42:24 WIB
  • 4.6
  • 22 km
  • 7.69 LS - 106.42 BT
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024