Analisis Dinamika Atmosfer Dasarian I Juni 2022

  • Kukuh Prasetyaningtyas
  • 13 Jun 2022
Analisis Dinamika Atmosfer Dasarian I Juni 2022

Analisis dan Prediksi ENSO dan IOD:Indeks ENSO pada dasarian I Juni 2022 menunjukkan kondisi La Nina Lemah. BMKG memprakirakan kondisi ENSO Netral akan berlangsung pada Juli-Agustus-September 2022. Sedangkan Indeks Dipole Mode menunjukkan kondisi IOD Netral, kemudian diprakirakan akan berada pada IOD Negatif-Netral hingga Desember 2022.

Analisis dan Prediksi Angin 850mb:Aliran massa udara di wilayah Indonesia didominasi oleh angin timuran kecuali wilayah Sumatera bagian utara. Terdapat belokan angin di sekitar Kepulauan Bangka Belitung. Pola siklonik terbentuk di wilayah barat Sumatera. Pada dasarian II Juni 2022, Aliran massa udara di wilayah Indonesia diprediksi didominasi oleh angin timuran kecuali di wilayah utara hingga tengah Sumatera. Terdapat belokan angin di bagian selatan Sumatera. ?

Analisis OLR:Daerah pembentukan awan (OLR =220 W/m2) terjadi di Sumatera bagian utara, sebagian kecil Sumatera bagian selatan, Jawa bagian utara. Dibandingkan dengan klimatologisnya, tutupan awan di wilayah Indonesia lebih sedikit.??

Analisis dan Prediksi MJO:Analisis pada tanggal 10 Juni 2022 menunjukkan MJO tidak aktif dan diprediksi tetap tidak aktif s.d pertengahan dasarian II Juni kemudian kembali aktif di fase 1&2 pada awal dasarian III Juni 2022.? Prediksi anomali OLR secara spasial menunjukkan potensi pertumbuhan awan di sebagian besar wilayah Indonesia terutama di bagian selatan ekuator pada dasarian II dan III Juni 2022.?

Analisis dan Prediksi Kelembapan Udara Relatif (RH):Dasarian I Juni 2022, kelembapan udara relatif (relative humidity) pada lapisan permukaan umumnya di atas 85%. Pada lapisan 850 mb, kelembaban udara umumnya di atas 70%, sedangkan pada lapisan 700 mb umumnya berkisar 30-75% kecuali di sebagian besar Sumatera.

Analisis dan Prediksi Suhu:Dasarian I Juni 2022, suhu rata-rata permukaan berkisar 24-26C dan diprediksi berkisar 18-28C hingga dasarian I Juli 2022. Pada dasarian II Juni s.d. I Juli 2022 suhu minimum diprediksi berkisar 18-26C dan suhu maksimum diprediksi umumnya berkisar 22-30C.

Peringatan Dini:Tidak ada peringatan dini kekeringan meteorologis. Terdapat potensi curah hujan tinggi pada klasifikasi Waspada, Siaga dan Awas untuk wilayah kabupaten di Provinsi Jawa Barat, Jawa Timur, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan Selatan, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Maluku dan Papua Barat.

Analisis Curah Hujan Dasarian I Juni 2022:Curah Hujan umumnya pada kriteria Rendah-Menengah (0-150 mm/dasarian).
Sifat hujan umumnya bervariasi dari Bawah Normal hingga Atas Normal.

Analisis Perkembangan Musim Kemarau Dasarian I Juni 2022:Berdasarkan jumlah ZOM, sebanyak 28,.9% wilayah Indonesia sudah masuk musim kemarau.
Wilayah yang sedang mengalami musim kemarau meliputi meliputi Aceh bagian utara dan timur, Sumatera bagian utara, sebagian Riau, pesisir utara Banten, pesisir utara Jawa Barat, Sebagian Jawa Tengah, sebagian Jawa Timur, Bali, sebagian besar NTB, sebagian besar NTT, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah bagian barat, Sulawesi Utara bagian selatan, Papua Barat bagian utara, dan Sebagian Papua.

Prakiraan Curah Hujan Dasarian Juni II- Juli I 2022:Pada Juni II - Juli I 2022 umumnya diprakirakan curah hujan berada di kriteria rendah - menengah (0 - 150 mm/dasarian).
Wilayah yang diprakirakan mengalami hujan kategori tinggi (>150 mm/dasarian) :

  • Pada Juni II meliputi Jabwa Barat bagian barat dan selatan, Jawa Timur abgian selatan dan timur, sebagian NTT, Kalimantan Selatan bagian selatan, Sulawesi Selatan bagian timur dan utara, Sulawesi Barat bagian selatan, Sulawesi Tenggara bagian selatan, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat bagian barat;
  • Pada Juni III meliputi sebagian Jawa Barat bagian selatan, Jawa Timur bagian timru, Kalimantan Selatan bagian selatan, sebagian NTT, Sulawesi Selatan bagian timur, Sulawesi Tenggara bagian selatan, Sulawesi Tengah bagian timur, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat bagian barat dan Papua bagian selatan;
  • Pada Juli I meliputi Jawa Timur bagian timur, sebagian NTT, Kalimantan TImru bagian barat, Sulawesi Barat bagian selatan, Sulawesi Selatan bagian timur Sulawesi Tengah bagian timur, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat bagian barat dan Papua bagian barat.

Prakiraan Curah Hujan Atas 300 mm/bulan untuk Bulan Juli - Desember 2022 :

  • Juli 2022 curah hujan > 300mm/bulan berpeluang tinggi terjadi di sebagian kecil Banten, sebagian Jawa Barat, sebagian kecil Jawa Tengah, sebagian kecil Jawa Timur, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Selatan, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian kecil Sulawesi Tengah, sebagian kecil Sulawesi Tenggara, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat, dan sebagian Papua.
  • Agustus - September 2022 curah hujan > 300 mm/bulan berpeluang tinggi terjadi di sebagian Sumatera Utara, sebagian Sumatera Barat, sebagian Bengkulu, sebagian Sumatera Selatan, sebagian BaBel, sebagian Lampung, sebagian kecil Banten, sebagian Jawa Barat, sebagian kecil Jawa Tengah, sebagian kecil Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, sebagian kecil Kalimantan Utara, sebagian kecil Sulawesi Selatan, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat, dan sebagian Papua.
  • Oktober - November 2022 curah hujan > 300 mm/bulan berpeluang tinggi terjadi di sebagian Aceh, sebagian Sumatera Utara, sebagian Sumatera Barat, sebagian Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, BaBel, sebagian Lampung, sebagian Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, sebagian kecil Jawa Timur, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur, sebagian kecil Kalimantan Utara, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Tengah, sebagian kecil Sulawesi Tenggara, sebagian Papua Barat, dan sebagian Papua.
  • Desember 2022 curah hujan > 300 mm/bulan berpeluang tinggi terjadi di sebagian Aceh, sebagian Sumatera Utara, sebagian Sumatera Barat, sebagian Jambi, Bengkulu, sebagian Sumatera Selatan, sebagian BaBel, sebagian Lampung, sebagian Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, sebagian Jawa Timur, Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur, sebagian kecil Kalimantan Utara, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian kecil Sulawesi Tenggara, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat, dan sebagian Papua.

- Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.

Gempabumi Terkini

  • 21 Mei 2024, 02:42:13 WIB
  • 5.3
  • 10 km
  • 9.28 LS - 112.61 BT
  • Pusat gempa berada di laut 127 km tenggara Kabupaten Malang
  • Dirasakan (Skala MMI): III Karangkates, II Malang, II Jember, II Kepanjen, II Kuta
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 127 km tenggara Kabupaten Malang
  • Dirasakan (Skala MMI): III Karangkates, II Malang, II Jember, II Kepanjen, II Kuta
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024