Analisis Dinamika Atmosfer Dasarian I Juli 2023

  • Kukuh Prasetyaningtyas
  • 13 Jul 2023
Analisis Dinamika Atmosfer Dasarian I Juli 2023

Analisis dan Prediksi ENSO dan IOD:Hasil Monitoring ENSO bulan Juli menunjukkan indeks ENSO (+0.94), sedangkan Indeks IOD sebesar (-0.20). Diprediksi El Nino akan terjadi pada semester II 2023 dengan kategori lemah - moderat, serta IOD diprediksi berada pada indeks IOD netral hingga Januari 2024.

Analisis dan Prediksi Angin 850mb:Pada dasarian I Juli 2023, aliran massa udara di wilayah Indonesia didominasi oleh angin timuran. Belokan dan pertemuan angin terjadi di sekitar ekuator pulau Sumatera dan Kalimantan. Pola siklonik terjadi di perairan sebelah barat Sumatra dan perairan sebelah barat Kalimantan. Prediksi pada Dasarian II Juli 2023, dominasi angin Timuran akan terus berlangsung, kemudian pertemuan dan belokan angin diprediksi terjadi di sekitar ekuator pulau Sumatra, Kalimantan, dan Papua. Pola siklonik diprediksi terjadi di perairan sebelah barat Sumatera dan perairan sebelah utara Papua.?

Analisis OLR:Pada dasarian I Juli 2023, daerah tutupan awan (OLR =220 W/m2) terjadi di wilayah Sumatra bagian utara hingga tengah, Kalimantan, sebagian Sulawesi, dan Papua.Dibandingkan dengan klimatologisnya, tutupan awan di wilayah Indonesia pada dasarian I Juli 2023 lebih banyak.

Analisis dan Prediksi MJO:Analisis pada dasarian I Juli 2023 menunjukkan MJO aktif, kemudian diprediksi MJO aktif di wilayah Samudra Hindia, kemudian diprediksi tetap aktif hingga dasarian III Juli 2023 di Fase 4&5. MJO aktif akan berkaitan dengan aktivitas konveksi/potensi awan hujan di wilayah Indonesia pada dasarian II-III Juli 2023.?

Analisis dan Prediksi Kelembapan Udara (RH):Kelembapan udara relatif (relative humidity) pada lapisan permukaan umumnya di atas 80% dan RH diprediksi semakin rendah hingga dasarian I Agustus 2023. Kelembapan udara pada lapisan 850mb dan 700 mb umumnya diprediksi 61-90%.

Analisis dan Prediksi Suhu:Suhu rata-rata permukaan berkisar 22-27°C dan diprediksi hingga dasarian I Agustus 2023 berkisar 24-29°C, suhu minimum diprediksi berkisar 22-28°C dan suhu maksimum diprediksi umumnya berkisar 28-35°C.

Peringatan Dini:

  • Peringatan Dini Curah Hujan Tinggi pada klasifikasi Waspada untuk beberapa kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan, Maluku, dan Papua; dan klasifikasi Siaga untuk kabupaten di Provinsi Sulawesi Selatan.
  • Peringatan Dini Kekeringan Meteorologis pada klasifikasi Waspada untuk beberapa kabupaten di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Timur; Klasifikasi Siaga untuk beberapa kabupaten di Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara Barat ; dan klasifikasi Awas untuk kabupaten di Provinsi Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat.

Analisis Curah Hujan Dasarian I Juli 2023:Curah hujan pada Dasarian I Juli 2023 umumnya berada di kriteria rendah - menengah (0 - 150 mm/dasarian).
Sifat hujan pada Dasarian I Juli 2023 umumnya Normal hingga Atas Normal.

Analisis Perkembangan Musim Kemarau Dasarian I Juli 2023:Berdasarkan jumlah ZOM, sebanyak 60% wilayah Indonesia masuk musim kemarau. Wilayah yang sedang mengalami musim kemarau meliputi sebagian besar Aceh, sebagian besar Sumatera Utara, sebagian besar Riau, sebagian Bengkulu, sebagian besar Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung bagian selatan, sebagian besar Lampung, Banten, DKI Jakarta, sebagian besar Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, NTB, NTT,Sebagian Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah bagian selatan, sebagian Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur bagian selatan, Sebagian Sulawesi Utara, sebagian Gorontalo, Sulawesi Tengah bagian utara, sebagian Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara bagian selatan, sebagian Maluku Utara, dan Papua bagian selatan.

Prediksi Curah Hujan Dasarian Juli II 2023 - Agustus I 2023:

  • Pada Juli II 2023 - Agustus I 2023 umumnya diprediksi curah hujan berada di kriteria rendah - menengah (0 - 75 mm/dasarian).
    Wilayah yang diprediksi mengalami hujan kategori tinggi (>150 mm/dasarian) :
  • Pada Juli II 2023 meliputi sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Maluku dan sebagian Papua.
  • Pada Juli III 2023 meliputi sebagian kecil Papua Barat dan sebagian Papua.
  • Pada Agustus I 2023 meliputi sebagian Papua.

Prediksi Curah Hujan Atas 300 mm/bulan untuk Bulan Agustus 2023 - Januari 2024 :

  • Agustus - September 2023 curah hujan > 300mm/bulan berpeluang tinggi terjadi di sebagian Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan Utara, Maluku, Papua Barat dan Papua.
  • Oktober 2023 curah hujan > 300mm/bulan berpeluang tinggi terjadi di sebagian Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan Barat bagian utara, sebagian Kalimantan Utara, Papua Barat dan Papua.
  • November 2023 curah hujan > 300mm/bulan berpeluang tinggi terjadi di sebagian Aceh, sebagian Sumatera Utara, sebagian Riau, sebagian Sumatera Barat, Jaw Barat bagian barat, sebagian NTT, sebagian Kalimantan Barat, sebagian Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Timur, sebagian Kalimantan Utara dan sebagian Papua.
  • Desember 2023 curah hujan > 300mm/bulan berpeluang tinggi terjadi di sebagian Aceh, sebagian Sumatera Utara, sebagian Sumatera Barat, sebagian Riau, sebagian Kepulauan Riau, sebagian Jambi, sebagian Sumatera Selatan, sebagian Bengkulu, sebagian Bangka Belitung, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, sebagian Jawa Timur, sebagian Bali, sebagian NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, sebagian Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur, sebagian Kalimantan Utara, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Barat, Sulawesi Utara bagian utara, sebagian Maluku, sebagian Papua Barat dan sebagian Papua.
  • Januari 2024 curah hujan > 300mm/bulan berpeluang tinggi terjadi di sebagian Aceh, sebagian Sumatera Utara, sebagian Sumatera Barat, sebagian Riau, sebagian Jambi, sebagian Sumatera Selatan, sebagian Bengkulu, sebagian Lampung, sebagian Bangka Belitung, sebagian Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, sebagian Jawa Timur, sebagian Bali, sebagian NTB, sebagian NTT, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, sebagian Kalimantan Timur, sebagian Sulawesi Selatan, sebagian Sulawesi Barat, sebagian Papua Barat dan sebagian Papua.

- Klik tautan ini jika PDF di atas tidak muncul.

Gempabumi Terkini

  • 20 Mei 2024, 20:42:24 WIB
  • 4.6
  • 22 km
  • 7.69 LS - 106.42 BT
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024