Workshop Service Excellent Tahun 2021

  • Rachmat Hidayat
  • 15 Jul 2021
Workshop Service Excellent Tahun 2021

Jakarta - Kamis (15/7), Pusat Pendidikan Dan Pelatihan BMKG menyelenggarakan Workshop Service Excellent secara online melalui zoom meeting.

kegiatan yang diselenggarakan selama 2 hari dari tanggal 15 - 16 Juli 2021 diikuti 40 peserta pegawai BMKG Pusat dan daerah dibuka secara resmi oleh Kapusdiklat BMKG Drs. Maman Sudarisman DEA dan di hadiri kepala Biro Hukum dan organisasi dan para koordinator Bidang Perencanaan pengembangan dan Penjamin mutu, Penyelenggara dan Hubungan Masyarakat, dengan menghadirkan narasumber yang berasal dari SCB International Consulting.

Maman Sudarisman dalam sambutannya mengatakan bahwa Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan unsur utama sumber daya manusia aparatur negara yang berperan besar dalam penyelenggaraan pemerintahan.

Pegawai ASN berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas penyelenggaraan, tugas umum pemerintahan dan pembangunan nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan nepotisme. disamping itu harus dapat menjunjung tinggi kedisiplinan, kejujuran dan kebenaran guna ikut serta memberikan pelayanan informasi yang cepat, tepat dan akurat, paparnya

Terlebih kata Maman, Dalam RPJM Tahun 2021 - 2024 BMKG disebutkan sasaran pembangunan ASN adalah menuju World Class Government atau Pemerintahan Berkelas Dunia, Profil ASN harus memiliki rasa, jiwa dan kemampuan Integritas, Nasionalisme, berwawasan Global, kemampuan Information & Technology yang baik, kemampuan berbahasa asing yang baik, Hospitality atau memiliki jiwa pelayanan yang baik, kemampuan Networking yang baik dan juga kemampuan Entrepreneurship yang baik.

Guna menunjang hal tersebut, menurut Maman setiap ASN harus membekali diri dengan berbagai kompetensi yang dibutuhkan, baik di bidang teknis, manajerial dan sosio kultural, adaptif terhadap perkembangan Teknologi Komunikasi dan Informasi, berfokus pada hasil dan kinerja serta berorientasi tinggi terhadap pelayanan kepada masyarakat.

khususnya pelayanan dan informasi yang baik kepada instansi dan pihak terkait serta masyarakat mengenai Informasi Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika perlu kiranya dilakukan pembinaan dan kompetensi terkait Pelayanan (service) yang menjadi salah satu faktor kunci keberlangsungan Organisisasi untuk terus bertumbuh dan berkembang, jelasnya

Bahkan di masa pandemi Covid-19 seperti ini ASN dituntut harus adaptif, responsif, inovatif, dan kreatif terhadap sebuah perubahan., termasuk perubahan-perubahan di dalam tata acara pembelajaran adaptif di era new normal. Untuk itu Smart ASN diharapkan dapat menjadi digital talent dan digital leader yang nantinya siap mendukung transformasi birokrasi digital di era revolusi industri 4.0. tegasnya.

Melalui Workshop Service Excellent ujar Maman, perlu dilakukan demi menunjang kinerja dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM), sehingga dapat meningkatkan kualitas pelayanan yang baik dan terarah yang membangun Branding organisasi.

Kapusdiklat berharap setelah mengikuti Workshop Service Excellent ini peserta dapat memahami pentingnya Service Excellent ini, memahami customer,memahami soul of service juga memahami pentingnya budaya pelayanan dan branding organisasi sehingga mendapatkan desain pelayanan dan branding organisasi yang disepakati bersama.

Gempabumi Terkini

  • 21 Mei 2024, 02:42:13 WIB
  • 5.3
  • 10 km
  • 9.28 LS - 112.61 BT
  • Pusat gempa berada di laut 127 km tenggara Kabupaten Malang
  • Dirasakan (Skala MMI): III Karangkates, II Malang, II Jember, II Kepanjen, II Kuta
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 127 km tenggara Kabupaten Malang
  • Dirasakan (Skala MMI): III Karangkates, II Malang, II Jember, II Kepanjen, II Kuta
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024