Personal Grooming Class: Tingkatkan Kepercayaan dan Penampilan Diri Pegawai BMKG

  • Miftah Fauziah
  • 24 Sep 2022
Personal Grooming Class: Tingkatkan Kepercayaan dan Penampilan Diri Pegawai BMKG

Jakarta - Jumat (23/9/2022), Biro Hukum dan Organisasi BMKG menyelenggarakan workshop bertajuk Personal Grooming Class Basic bersama perusahaan yang bergerak di bidang fashion dan laundry, yakni 5asec dan majalah The F People.

Kegiatan yang berlangsung secara luring di ruang rapat lantai 3 Gedung A BMKG ini dihadiri oleh para pejabat serta pegawai dari Biro Hukum dan Organisasi BMKG, beserta tiga narasumber yakni Rachel Octavia selaku CEO Majalah The F People, Rumennia Rukasah selaku Head of Training Division 5asec, dan Ajeng Svastiari yang merupakan fashion director terkenal di Indonesia sekaligus brand ambassador 5asec.

Kepala Biro Hukum dan Organisasi, Mohamad Muslihhuddin, secara resmi membuka kegiatan ini dengan harapan agar para pegawai Biro Hukum dan Organisasi dapat menyerap serta menerapkan pengetahuan dan wawasan yang didapat dari kegiatan ini.

"Rekan-rekan Biro Hukum dan Organisasi harus menyerap ilmu sebanyak-banyaknya dari para narasumber yang ahli dalam bidangnya. Jangan sia-siakan kesempatan yang istimewa ini", tutur Muslihhuddin, di Kantor BMKG Pusat Jumat lalu.

Sesi pertama diisi oleh Rachel Octavia dengan materi pengenalan tubuh, tipe tubuh, serta tips mengatasi kekurangan tubuh, dan bagaimana meningkatkan penampilan dengan bentuk tubuh masing-masing. Tidak hanya duduk diam mendengarkan, peserta diajak Rachel untuk mengikuti kuis dan juga mengukur tubuh rekan sesama peserta menggunakan meteran yang telah disediakan panitia.

Menyaingi keseruan sesi pertama, sesi kedua yang diisi oleh Rumennia Rukasah juga mengajak peserta untuk mengenal tekstil lebih dalam, memahami care label pada pakaian, serta mengetahui cara merawat pakaian sesuai dengan bahannya.

Tidak kalah menariknya, Ajeng Svastiari mengisi sesi terakhir dengan materi istimewa tentang personal style yang cocok untuk para peserta sesuai dengan karakter diri masing-masing. Ajeng juga berbagi tips dan hacks dalam memadu madankan busana di berbagai kesempatan.

"Kita tidak perlu terlalu sering membeli pakaian baru untuk digunakan di setiap event yang berbeda. Kita hanya perlu kreativitas dalam memadu madankan pakaian agar selalu terlihat menarik dan membangun kepercayaan diri saat tampil di depan publik", ujar Svastiari.

Personal Grooming Class Basic ini diharapkan tidak hanya bisa memberikan wawasan baru terkait cara berpakaian, namun lebih dari itu, dapat membantu meningkatkan kualitas penampilan serta kepercayaan diri para pegawai Biro Hukum dan Organisasi saat berada di depan publik.

Gempabumi Terkini

  • 21 Mei 2024, 02:42:13 WIB
  • 5.3
  • 10 km
  • 9.28 LS - 112.61 BT
  • Pusat gempa berada di laut 127 km tenggara Kabupaten Malang
  • Dirasakan (Skala MMI): III Karangkates, II Malang, II Jember, II Kepanjen, II Kuta
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 127 km tenggara Kabupaten Malang
  • Dirasakan (Skala MMI): III Karangkates, II Malang, II Jember, II Kepanjen, II Kuta
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024