Peringatan HMKG ke-72 dan Hari Kemerdekaan RI ke-74 Tahun 2019 di BMKG Provinsi Bali

  • Rozar Putratama
  • 19 Agu 2019
Peringatan HMKG ke-72 dan Hari Kemerdekaan RI ke-74 Tahun 2019 di BMKG Provinsi Bali

Badung - Sabtu, (17/08) Pembukaan pekan olahraga HMKG ke 72 dan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 74 Tahun 2019, BMKG Provinsi Bali mengadakan berbagai kegiatan. Diantaranya adalah Upacara Bendera, Donor Darah, Seminar Ilmiah, Jalan Santai dan berbagai perlombaan dengan tujuan memupuk silaturahmi antar Pegawai BMKG di Provinsi Bali dan juga dapat meningkatkan kebersamaan dan kekompakan antar Pegawai BMKG di Provinsi Bali.

Pembukaan ditandai dengan pelepasan balon oleh Kepala Balai Besar MKG Wilayah III Drs. M Taufik Gunawan Dipl.Seis yang didampingi KUPT MKG Provinsi Bali. Acara kemudian dilanjutkan dengan kegiatan sosial Donor Darah, lomba Hias Tumpeng dan lomba Senam Kreasi antar Stasiun / Bidang di Balai Besar MKG Wilayah III dan UPT MKG Provinsi Bali.
Dalam peringatan ini diselenggarakan juga kegiatan Seminar Ilmiah pada tanggal 1 Agustus 2019 yang diikuti oleh Pegawai MKG Provinsi Bali dan beberapa media cetak maupun elektronik. Sebagai narasumber pada kegiatan ini adalah dari perwakilan Pegawai UPT BMKG Provinsi Bali dan beberapa Mahasiswa dari Universitas Udayana.

Kegiatan lainnya yaitu diadakan berbagai perlombaan pada tanggal 9 Agustus 2019 yaitu Lomba Volley, Tenis Meja, dan Gaple. Lomba ini diikuti seluruh pegawai BMKG se Provinsi Bali.
Pada tanggal 16 Agustus 2019 diadakan lanjutan dari rangkaian kegiatan yaitu Jalan Santai dan perlombaan tradisional. Pada kegiatan ini dibagikan beberapa hadiah tiap pemenang lomba dan juga doorprize untuk peserta jalan santai yang membuat acara semakin seru dan menarik.

Rangkaian kegiatan peringatan Hari Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (HMKG) ke 72 dan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke 74 Tahun 2019 di BMKG Provinsi Bali diakhiri dengan dilaksanakannya Upacara Bendera pada tanggal 17 Agustus 2019 , kemudian dilanjutkan dengan Pembagian Hadiah, Foto Bersama dan acara ramah tamah.

Gempabumi Terkini

  • 20 Mei 2024, 20:42:24 WIB
  • 4.6
  • 22 km
  • 7.69 LS - 106.42 BT
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024