Dukung BMKG Pertahankan Opini WTP, Balai V Jayapura Laksanakan Rekonsiliasi Keuangan Semester II Tahun 2021

  • Rachmat Hidayat
  • 02 Feb 2022
Dukung BMKG Pertahankan Opini WTP, Balai V Jayapura Laksanakan Rekonsiliasi Keuangan Semester II Tahun 2021

Jayapura -Rabu (2/2/22), Untuk mewujudkan Pengadaan Barang dan Jasa yang Clean, Clear, dan Qualified, Balai Besar MKG Wilayah V Jayapura menggelar Rekonsiliasi Laporan Keuangan Semester II Tahun Anggaran 2021 untuk menyusun laporan keuangan yang memenuhi Standar Akuntansi Keuangan, serta meningkatkan keahlian dan kemampuan personil/petugas SAIBA dan SIMAK BMN sehingga dapat melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab dan profesional.

Kegiatan rutin tahunan yang di laksanakan 4 hari kedepan diikuti oleh Kepala UPT dan petugas SAIBA dan SIMAK BMN di lingkungan BBMKG Wilayah V Jayapura, instruktur dari kantor BMKG Pusat, serta supervisor dari DJPB dan DJKN Kementerian Keuangan dengan tujuan untuk menghasilkan laporan keuangan SAKPA dan SIMAK Barang Milik Negara (BMN) yang akuntabel di lingkungan BBMKG V sebagai wujud pertanggungjawaban pelaksanaan anggaran. Selain itu, juga untuk mencapai peningkatan kinerja dan efisiensi pengelolaan keuangan untuk mempertahankan opini WTP.

Pada kesempatan itu, Plt. Deputi Bidang Klimatologi Dr. Urip Haryoko membuka secara resmi kegiatan rekonsiliasi keuangan semester II tahun 2021 di Ballroom Swiss Bell Hotel Jayapura. Beliau mengingatkan para peserta bahwa rekonsiliasi keuangan dan BMN ini merupakan bagian dari tanggung jawab BMKG dalam pelaksanaan dan penggunaan anggaran APBN TA. 2021

"akuntabilitas pelaksanaan dan penggunaan anggaran tersebut harus teruji sehingga dihasilkan laporan keuangan yang akuntabel sebagai rangkaian tahapan bahan pemeriksaan BPK RI atas laporan keuangan BMKG TA. 2021 baik Semester I dan Semester II", paparnya

Ia pun mengajak seluruh jajaran BMKG tetap bekerja keras dan bersungguh-sungguh serta selalu berupaya secara terus menerus mempertahankan capaian atas opini BPK RI untuk meraih capaian opini WTP yang ke-7 kalinya dalam Laporan Hasil Pemeriksaan BPK RI Tahun 2021.

"kondisi ini sangat relevan dan sejalan dengan tema Rekonsiliasi Semester II Tahun 2021, yaitu :"Melalui Penyusunan Laporan Keuangan Semester II Tahun 2021 yang Akuntabel dan Berkualitas kita Pertahankan Opini WTP". Sungguh merupakan upaya yang tak mudah, namun dengan kerja keras dan kerja cerdas diseluruh komponen BMKG, kami yakin akan mampu mempertahankannya di masa-masa mendatang", tutupnya

Kunjungan Kerja di Bumi Cendrawasih

Dalam kunjungannya selama 3 hari ke tanah Papua, Urip Haryoko tak hanya membuka penyelenggaraan rekonsiliasi keuangan dan BMN, namun juga turut mengunjungi beberapa kantor BMKG di wilayah V Jayapura, antara lain Stasiun Meteorologi Sentani, Kantor Balai MKG Wilayah V, Stasiun Klimatologi Jayapura, Stasiun Geofisika Jayapura, dan Stasiun Meteorologi Maritim Dok II Jayapura.

Didamping Kepala BBMKG Wilayah V Hendro Nugroho, Urip Haryoko meninjau Peralatan Operasional Utama (ALOPTAMA BMKG) dan mengajak para pegawai Stasiun berdiskusi mengenai pekerjaan serta kendala yang kerap mereka hadapi dalam melaksanakan tugasnya. Ia berharap dengan kunjungannya kali ini, keluhan serta permasalahan dari stasiun di wilayah V dapat segera ditindaklanjuti sehingga para pegawai dapat termotivasi untuk bekerja melayani masyarakat dengan lebih baik lagi.

Gempabumi Terkini

  • 20 Mei 2024, 20:42:24 WIB
  • 4.6
  • 22 km
  • 7.69 LS - 106.42 BT
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →
  • Pusat gempa berada di laut 79 km BaratDaya Kabupaten Sukabumi
  • Dirasakan (Skala MMI): III Sindangbarang, III Nagrak, III Cibinong, III Cipamingkis, III Surade, III Jampang, II - III Cigaru, II-III Simpenan, II - III Kabupaten Sukabumi
  • Selengkapnya →

Siaran Pers

Punya Banyak Manfaat, BMKG Berbagi Praktik Baik Teknologi Modifikasi Cuaca dengan TunisiaBali (20 Mei 2024) - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati menyebut bahwa Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) memberikan dampak positif di tengah laju perubahan iklim. Hal tersebut disampaikan Dwikorita pada saat pertemuan Bilateral dengan Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati. "Seiring intensitas cuaca ekstrem yang tinggi memang negara kita (Indonesia-red) banyak menderita akibat bencana yang diakibatkannya dan itulah mengapa TMC menjadi salah satu pendekatan mitigasi yang bisa dilakukan pada saat kita terancam," kata Dwikorita di Posko TMC Bandara Internasional Ngurah Rai, Bali, Minggu (19/5). Dwikorita menjelaskan bahwa TMC dapat dilakukan untuk memitigasi bencana seperti cuaca ekstrem yang disebabkan oleh perubahan iklim. Misalnya, Indonesia pernah mengalami cuaca esktrem yang disebabkan oleh fenomena El Nino pada 2015, 2016, dan 2019 di mana banyak wilayah yang mengalami kekeringan dan kebakaran hutan. Akibat kejadian tersebut, kata dia, banyak kerugian yang disebabkan dan membuat masyarakat menderita. Oleh karenanya, berdasarkan hasil analisis BMKG pada saat El Ni�o tahun 2023, BMKG telah belajar banyak dan memanfaatkan TMC sebagai bentuk mitigasi terhadap dampak bencana yang dihasilkan. Diterangkan Dwikorita, pada saat El Nino, sering kali terjadi penurunan air tanah sehingga menciptakan lahan yang sangat kering dan sangat sensitif terhadap kebakaran hutan. Secara alami, jika dahan pohon saling bergesekan, maka kebakaran pun bisa terjadi. "Nah, TMC bisa digunakan untuk mengantisipasi kebakaran tersebut dengan menyemai awan-awan di wilayah yang rentan mengalami kebakaran hutan dan lahan. Data yang dimiliki BMKG, Terdapat sekitar 90 atau 80% pengurangan kebakaran hutan," ujarnya. Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt.) Deputi Bidang Modifikasi Cuaca BMKG Tri Handoko Seto menyampaikan bahwa BMKG telah melakukan cloud sheeding selama lima hari untuk menangani bencana hidrometeorologi banjir bandang dan banjir lahar hujan di Sumatra Barat. Sebanyak 15 ton garam disemai di wilayah Sumatra Barat untuk menahan intensitas hujan yang cukup tinggi dan berpotensi membawa material vulkanik sisa letusan Gunung Marapi. TMC dilakukan dengan tujuan untuk mengurangi intensitas hujan di lereng Gunung Marapi dan memudahkan pencarian korban hilang. Seto menegaskan bahwa TMC sangat penting untuk menyelamatkan hidup manusia, menjamin kemakmuran, dan kesejahteraan manusia karena membantu produksi pertanian di daerah kering. Oleh karenanya usaha ini harus terus dilakukan secara kolektif. Sementara itu, Menteri Agrikultur, Sumber Daya Hidraulik, dan Perikanan Tunisia Abdelmonaam Belaati mengampresiasi kemampuan BMKG dalam melakukan TMC. Menurutnya, TMC merupakan pekerjaan yang sangat baik demi menjaga keberlangsungan hidup manusia. Abdelmonaam bercerita, Tunisia mencatat kekeringan selama 5-7 tahun yang menyebabkan pasokan air berkurang. Dan oleh karenanya, dengan kunjungan ke Indonesia, Tunisia ingin mencari solusi bagaimana TMC bisa dilakukan dengan efektif. Saat ini untuk menanggulangi persoalan tersebut Tunisia sedang melakukan desalinasi air laut atau proses menghilangkan kadar garam dari air sehingga dapat dikonsumsi oleh makhluk hidup. Juga sedang mencoba memikirkan bagaimana bisa menggunakan air bekas dan air olahan. "Dan solusi lainnya adalah bagaimana bisa melakukan modifikasi cuaca. Bagaimana kita bisa mendatangkan hujan ke suatu negara. Itu sangat penting dan itulah sebabnya kami ada di sini hari ini dan berharap dapat terus bekerja sama," pungkasnya. (*) Biro Hukum dan Organisasi Bagian Hubungan Masyarakat Instagram : @infoBMKG Twitter : @infoBMKG @InfoHumasBMKG Facebook : InfoBMKG Youtube : infoBMKG Tiktok : infoBMKG

  • 20 Mei 2024